Tentang Covid-19. Harus dipahami, kondisi kita saat ini memang berbeda dengan beberapa tahun bahkan hitungan bulan yang lalu. Dulu kita boleh ke mana saja kita suka, menyambangi siapa saja yang kita rindukan, menghadiri pertemuan, kajian, hingga jalan santai di taman bersama teman. Namun kini, semuanya berubah sejak kedatangan virus nanometer yang mewabah hingga menyebabkan pandemi global. Corona Virus!
Sekilas Corona Virus dan COVID-19
Corona Virus yang kita kenal saat ini merupakan jenis severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Asal kata Corona adalah Crown yang artinya mahkota. Jika dilihat bentuk anatomis virusnya, berbentuk bulat dan memiliki tanduk/ spike yang mirip dengan tanduk mahkota.
Coronavirus ini merupakan family of Viruses jadi virus ini merupakan keluarga dari jenis coronaviridae, yang apabila menginfeksi maka manifestasinya bisa ringan, sedang, hingga berat.
Umumnya ditemukan di hewan, itu sebabnya penyakit ini dinamakan Zoonotic. dalam bahasa inggris Zoo itu artinya kebun binatang. Maka Zoonotic arti mudahnya adalah sekumpulan penyakit yang umumnya ada di binatang namun dapat menularkan ke manusia, melalui berbagai macam metode penularan.
Lalu apa itu COVID-19?
Penyakit yang disebabkan oleh corona virus (SARS-CoV-2) ini disebut COVID-19, yakni singkatan dari Corona Virus Disease-2019. Penamaan ini karena pertama kali dilaporkan akhir tahun 2019 sebagai pneumonia misterius di Wuhan, provinsi Hubei, China.
Di seluruh dunia kasus tentang COVID-19 terus bertambah. Indonesia sendiri resmi mengumumkan ada 2 kasus positif COVID-19 pada 2 maret 2020, dan jumlahnya terus bertambah cukup signifikan hingga hari ini. Virus ini memiliki daya tular yang tinggi. Perhari ini saja total kasus seluruh dunia menurut data dari ArcGIS, sebanyak 244.523 kasus yang konfirmasi positif, 10.031 kasus meninggal, dan 86.031 kasus sembuh.
Pada banyak kasus, orang yang terpapar virus corona (COVID-19) dan memiliki imunitas yang baik bisa tanpa gejala atau hanya berupa gejala flu ringan dan sembuh dengan sendirinya. Sebagaimana infeksi virus pada umumnya yakni self-limiting-disease, maka perlu isolasi diri agar tak menularkan pada yang lain dan menjaga daya tahan tubuh tetap baik.
Bagaimana Penularan Virus Corona?
Penyebaran virus ini melalui droplet (percikan air liur) meskipun belakangan ada laporan kemungkinan virus ini menyebar melalui airborne, namun hal ini masih dikaji lebih lanjut. Data menunjukkan penyebaran airborne terjadi di areal Rumah Sakit; dengan ruangan yang tertutup, virus tersebut dapat bertahan kurang lebih 3 jam. (bila airborne)
Apa bedanya antara airborne dan droplet? Jadi airborne itu penyebaran kuman melalui perantara udara, contoh penyakitnya seperti : campak
Sedangkan droplet penyebarannya melalui percikan air liur dan membutuhkan seseorang yang sudah terinfeksi untuk mengeluarkan percikan melalui batuk dan bersin. Jumlah droplet paling banyak terdapat di bersin (40 ribuan) yang mengandung mikroorganisme baik itu virus maupun bakteri.
Untuk umat muslim, salah satu alasan ketika bersin dianjurkan mengucapkan Alhamdulillah adalah karena Allah ingin memberi tahu ummatnya, bahwa kita telah berhasil mengeluarkan 40 ribuan droplet yang berisi mikroorganisme.
Lompatan dropletnya bisa mencapai jarak 1-2 meter.
Selain droplet, virus corona juga dapat ditularkan melalui kontak. Artinya apabila percikan tersebut menempel pada suatu permukaan benda, virus dapat bertahan dalam hitungan jam hingga hari.
Bentuk penularan ini (droplet, airborne, kontak) menjadi salah satu penyebab mengapa angka suspect dan konfirmasi positif terhadap COVID-19 tinggi. Apalagi kultur masyarakat kita yang gemar ngeriung, senang berkumpul. Maka satu saja ada carrier di antara kerumumanan tersebut dapat banyak menularkan kepada yang lain.
Meski kemungkinan airborne lebih besar terjadi di areal rumah sakit, namun ada baiknya, mengingat beberapa daerah masuk zona merah terhadap wabah, gunakanlah masker saat kondisi memang urgent untuk keluar rumah dan ingat jaga jarak.
Bagaimana Gejala Covid-19?
Gejalanya tidak jauh berbeda dengan penyakit influenza lainnya, dengan salah satu khas gejala pada infeksi virus adalah demam mendadak dengan temperatur tinggi. Laporan yang sudah tersedia menyebutkan sekitar 80% pasien mengalami batuk kering yang diserta sesak nafas.
Masa inkubasi virus ini yaitu sejak terpapar virus hingga menimbulkan gejala adalah 1 hingga 14 hari, umumnya adalah 5 hari. Bahkan penelitian terbaru memperlihatkan virus corona COVID-19 dapat bertahan dalam saluran nafas hingga 37 hari. (Bloomberg.com)
Ada 3 gejala utama yang umum menyertai COVID-19, yakni:
- Demam
- Batuk
- Sesak nafas
- Ada riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit dalam 14 hari terakhir, atau
- Ada kontak erat terhadap pasien positif COVID-19.
Namun kini mengingat jumlah kasus terkonfirmasi cukup banyak, khususnya di Jakarta, maka kontak erat dengan pasien positif COVID-19 menjadi kurang bermakna. Orang lain dengan daya imunitas rendah bisa tetap tertular oleh carrier. Carrier adalah orang yang dalam tubuhnya terdapat virus namun tidak menimbulkan gejala apapun atau gejala ringan saja. Keluhan dapat berupa sakit kepala, nyeri tenggorok, hingga rasa letih berlebih.
Berdasar laporan dari pemerintah China, jika ditelaah secara spesifik, ternyata angka kematian yang paling banyak terjadi di usia diatas 70 tahun, dan rata-rata pasien sudah memiliki penyakit pemberat lainnya, seperti: diabetes, hipertensi, dsb. Namun bukan berarti hal ini membuat teman-teman kalangan yang berusia lebih muda menjadi terbebas dari infeksi virus tersebut.
Masih tentang COVID-19, kasus yang terjadi di Korea, banyak anak muda yang ternyata menjadi carrier yang membawa virus itu ke rumah lalu menularkan pada orang tua di rumah.
Apa Penyakit yang Dapat ditimbulkan oleh Virus Ini?
Pneumonia yakni peradangan pada paru-paru yang disebabkan oleh patogen, seperti virus, bakteri, atau jamur. Kalangan awam biasanya mengenal ini sebagai penyakit paru-paru basah atau sesak nafas. Semua kalangan usia dapat mengalami infeksi pneumonia.
Yu kita flash-back ke pelajaran Biologi, kalau masih ingat, saluran pernapasan kita terbagi menjadi 2, yaitu: saluran pernapasan atas dan bawah. Pada kasus pneumonia ringan-sedang, biasanya patogen-patogen ini menyerang di saluran pernapasan atas. Gejalanya biasanya hanya pilek atau hidung meler.
Sedangkan pada kasus yang berat (biasanya menyebabkan sesak napas hingga gagal pernapasan) biasanya patogen sudah menyerang hingga ke saluran pernapasan bawah.
Kalau kita lihat gambar di atas, paru-paru manusia tampak seperti ada akar-akar hingga ke ujung-ujung bawah. Nah patogen-patogen tersebut apabila sudah masuk hingga ke ujung akar bawah, lalu tersangkut di sana, itu yang menyebabkan kantung-kantung alveoli menjadi tidak berkembang yang akhirnya timbul gejala seperti sesak napas; gagal pernapasan.
Patogen tersebut bisa masuk hingga ke saluran paling bawah apabila proteksi tubuh seseorang tidak baik /atau imunitas tubuh kita sedang menurun. Kata kunci disini adalah : daya tahan tubuh. Obat utama untuk dapat sembuh dari infeksi virus adalah Imunitas tubuh kita.
Dari mana kita mendapatkan imunitas yang baik? Dari asupan nutrisi yang seimbang yang berkualitas serta kesehatan psikis yang baik.
Bisakah Covid-19 Disembuhkan?
Menurut data dari John Hopkins CSSE per (4/3/2020), kabar baiknya adalah terdapat beberapa negara telah melaporkan angka kesembuhan 100%, yaitu: Vietnam, Kamboja , Nepal , Sri Lanka, dan ke-4 negara ini adalah negara berkembang yang bertetangga dengan indonesia.
Ini merupakan kabar baik ditengah merebaknya berita-berita “kepanikan” tentang COVID-19. Bagaimanapun yang lebih penting adalah jaga imunitas diri, lindungi diri, lindungi sesama.
Bagaimana dengan Pengobatan COVID-19 Saat Ini?
Sayangnya belum tersedia pengobatan spesifik untuk COVID-19 karena virus ini merupakan strain baru dari family coronavirus, namun beberapa pengobatan sedang dicoba.
Vaksin yang sudah tersedia saat ini tidak spesifik untuk coronavirus, melainkan untuk pneumonia yang disebabkan oleh bakteri.
Oleh karena itu, yang dapat dilakukan sebagai individu atau komunitas adalah mencegah penyebarannya agar tidak meluas.
Kapan Perlu ke Fasyankes dan Kapan Perlu Isolasi Diri?
Hingga saat ini jumlah penderita yang positif terhadap COVID-19 di Indonesia terus bertambah, tentu kita harapkan angka ini segera berkurang. Fakta di lapangan menyatakan bahwa para tenaga kesehatan mulai khawatir terhadap persediaan APD (Alat Pelindung Diri) yang semakin menipis, tak hanya itu Kapasitas ruang Isolasi di RS pun sangat terbatas.
Oleh karenanya selain demi memutus rantai penyebaran, perawatan di RS hanya untuk yang benar-benar memerlukan tindakan medis lebih lanjut. Sementara yang mengalami keluhan ringan diharapkan dapat mengisolasi diri di rumah selama minimal 14 hari.

Sumber: kompas.com/Akbar Bayu Tamtomo
Yuk, Upayakan Pencegahan Secara Disiplin!
Beberapa upaya pencegahan kini gencar dikampanyekan tujuannya tak lain adalah untuk memutus rantai penyebaran virusnya.
1. Social Distancing
Apa sih social distancing? Gampangnya adalah menjaga jarak sosial, mengurangi kontak antarwarga, lebih banyak memusatkan kegiatan di dalam rumah.
Kalaupun bila sangat perlu harus keluar rumah maka jaga jarak minimal 1 meter dari orang lain, tidak bersalaman, tidak cipika-cipiki, tidak melakukan kegiatan yang mengumpulkan orang banyak seperti acara hiburan bahkan resepsi pernikahan pun perlu perhatian ketat dalam menerapkan Social distancing ini.
Dan tahu nggak sih, ini momen tepat bagi kita untuk menjawab apa kontribusimu buat negara? Mematuhi social distancing. Ketika di rumah aja kita bisa bantu menyelamatkan penderitaan orang lain, ketika di rumah aja kita juga sudah turut andil membantu negara.
Baca Juga : Teruntuk yang tetap Bandel di tengah mewabahnya virus corona.
2. Terapkan etika batuk dan bersin
Idealnya ketika bersin/batuk dengan menggunakan tisu, karena setelah itu tisu bisa langsung dibuang. Namun apabila tidak membawa tisu, bisa batuk/bersin di siku lengan bagian dalam.
3. Meningkatkan kebersihan diri
Di tengah situasi yang sedang mewabah ini, sangat disarankan bagi siapapun yang baru saja tiba dari luar rumah untuk segera mandi dan menyikat gigi begitu tiba di rumah, tanpa duduk-duduk dulu, rebahan dulu, atau memegang sesuatu apalagi mencium-cium anak/pasangan, hehe…
Rutinkan mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir selama minimal 20 detik.
4. Hindari menyentuh wajah
Mulut, hidung, dan mata bisa menjadi pintu masuk bagi virus. Maka pastikan tangan kita sudah bersih saat akan menyentuh wajah.
5. Gunakan Kartu Debit saat Berbelanja
Bila memungkinkan saat belanja gunakan kartu debit atau e-money saja karena kita tak pernah tahu uang fisik yang kita dapati telah singgah di mana saja.
6. Senantiasa berdoa
Sempurnakan Ikhtiar, kemudian tawakal. Jangan lupa memohon ampun atas segala salah dan khilaf kita. Ingat kan kisah Nabi Yunus as yang ketika ditimpa kesulitan bukan memohon jalan keluar namun yang pertama dilakukan adalah memohon ampun. Dengan itu Allah ridha, maka terbukalah jalan keluar.
Catatan Bagi Semua
1. Perbanyak ibadah dan berbuat baik
Rasulullah shallallahualaihiwasallam bersabda,
“Bertakwalah kepada Allah di manapun anda berada. Iringilah perbuatan dosa dengan amal kebaikan, karena kebaikan itu dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik” (HR. Ahmad 21354, Tirmidzi 1987, ia berkata: ‘hadits ini hasan shahih).
Mendekatkan diri kepada Allah Swt adalah cara terbaik menenangkan hati dan pikiran.
2. Perkaya asupan bernutrisi
Perbanyak makan sayur dan buah. Semakin beraneka ragam semakin baik. Jangan lupa pedoman gizi seimbang, ya! Karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral harus komplit. Makanan bergizi dapat memperkuat sistem Imun kita. Sangat penting untuk stop rokok dan alkohol!
3. Istirahat yang Cukup
Tidur yang cukup 6-8 jam setiap harinya, agar tubuh dapat melakukan regenerasi sel-sel dengan baik.
4. Tetap aktif bergerak
Meski di rumah aja kita tetap bisa lho berolahraga. Bingung karena nggak ada trainernya? Gampang, tinggal buka youtube aja banyak lho pilihan olahraga yang bisa kita kerjakan di rumah.
5. Jangan lupa berjemur
Sebuah video yang diunggah oleh dr. Vinci Edy, SpP (spesialis paru) menyebutkan bahwa penggunaan masker dan cuci tangan saja tidak cukup.
Kita perlu terpapar matahari langsung setidaknya 30 menit sampai maksimal 60 menit, mulai pukul 08.00-11.00 atau pukul 14.00-16.00.
Paparan sinar matahari diperlukan oleh tubuh untuk membentuk vitamin D secara alami. Manfaat vitamin D selain baik untuk tulang, jantung, dan otot, juga baik untuk sistem imun. Bahkan orang yang kekurangan vitamin D rentan terkena depresi, gangguan saraf, dan otak.
6. Jagalah kesehatan Jiwa
Di masa seperti ini memang banyak berita tentang COVID-19. Penuhi otak dengan pikiran-pikiran positif, Upayakan selalu berkata baik atau diam. Karena kata-kata adalah doa maka ucapkan saja yang baik-baik.
Baca Juga : Menemukan Keseimbangan Hidup
Kalau perlu batasi penggunaan gadget karena derasnya input tentang COVID-19 kadang membuat otak overload dalam menampung Informasi. Berikut hal-hal yang bisa dilakukan.
7. Tingkatkan kualitas komunikasi pada sesama anggota keluarga.
Dalam masa social distancing gini, semua memusatkan kegiatan di rumah. Yuk, jalin komunikasi lebih efektif antar anggota keluarga.
Maka:
Tetaplah waspada akan corona virus. Kenali gejalanya, pahami penularannya, lakukan pencegahannya dengan disiplin.
Selalu update informasi dari sumber terpercaya tentang COVID-19, seperti: who, kemenkes, COVID19.go.id dan lembaga sosial lainnya. Tidak semua informasi dari laman berita itu benar.
Demikianlah sekilas tentang COVID-19 yang perlu kita pahami. Jaga jarak ketika selamatkan diri sendiri juga dapat selamatkan orang lain dan memutus rantai penyebarannya. Stay safe and healthy, all!
Referensi
- Erlina Burhan, Seminar Awam Covid-19
- COVID19.go.id
- https://www.who.int/news-room/q-a-detail/q-a-coronaviruses
- Sharing session Dr. Muhammad Riedha, Supervisor Global Medic Action ACT x MSS (Muslimah Swimming Squad)
- https://www.alodokter.com/manfaat-vitamin-d-tidak-hanya-untuk-tulang
- https://www.cnbc.com/2020/03/16/who-considers-airborne-precautions-for-medical-staff-after-study-shows-coronavirus-can-survive-in-air.html
29 Comments. Leave new
makasih sharingnya, banyak wawasan akan lebih mudah kiat mengerti
Sama2 mba… Semoga bermanfaat bagi semua.
Informasi yang sangat dibutuhkan, karena masih banyak yang belum paham tentang Covid-19 secara detil.
Terima kasih… Maaf ya mas link hidupnya saya hapus Sudah kunbal ke sana, bermanfaat juga tipsnya.
oh jadi istilahnya airborne dan droplet yah itu bedanya ya, makasih banget jadi tahu saya istilah yang sekarang sedang mewabah, semoga selalu sehat dan sukses terus mb
Aamiin… Sehat dalam taat untuk kita semua ya…
Artikelnya lengkap banget dan enak dibaca. Wawasan saya tentang covid19 jadi bertambah lagi. Makasih infonya kak
Sama2 mba…
Keren banget ini artikelnya. Lengkap, deh. Terima kasih infonya. Jadi makin tau soal covid-19
Semoga wabah corona ini segera berakhir.
Banyak banget yg terdampak. Banyak yg panik, ketakutan, dll
Duh _(((
Untuk keperluan logistik dalam jumlah yg banyak, bisa memakai kartu debit. Tapi, sayangnya kalau belanja dipasar susah ini mbak ya, padahal memang dipasar duh uang kertas sampai lecek gitu
Kalau gitu duitnya perlu disemprot juga mba…
Terima kasih sharinya Mbak Dwi, sangat lengkap dan membantu dalam menghadapi corona. Semoga wabah ini segera berakhir, aamiin.
Mau beli masker mahal? Pakai masker kain aja yang bisa dicuci pake.
Mau beli Hand Sanitizer, mahal juga? Pakai hand soap aja.
Ngepel tiap hari pakai wipol.
Pokoknya jangan persulit diri dikeadaan yang sulit. Jaga kesehatan dengan makanan sehat. Dan jaga kebersihan tangan dan juga tempat tinggal.
Dah itu aja.
Bener mba, tidak berlebih-Lebihan dalam segala sesuatu. Yang penting kita sudah taati aturan.
Skr ini aku sampe rada parno gara2 Corona :(. Sakit tenggorokan dikit, lgs jelek mikirnya. Batuk dikit lgs was was. Pilek apalagi. Ngerti sih itu sbnrnya psikis aja. Saking kuatirnya…
Dan aku coba utk ga terlalu mikirin yg jelek2. Fokus Ama menjaga imunitas tubuh :). Semoga wabah ini bisa berakhir ya mbaa. Kasiaaan banget kalo liat para dokter, petugas kesehatan yg seharian pake APD. Ga kebayang panas, pengap dan gerahnya . Mau nangis kadang.. apalagi kalo mereka sampe tertular 🙁
Banyak yang jadi paranoid dan cemas berlebih karena si covid ini, padahal semakin kita cemas berlebihan, semakin imunitas akan mudah turun. Semoga kita termasuk orang2 yang tetap waspada tapi nggak panik berlebihan ya. Semoga Allah segera mengangkat wabah corona ini dari bumi tercinta, dan kita bisa menjalankan ramadhan dengan penuh kesyukuran. Aamiin.
Wih mantap sekali. Artikelnya bermanfaat banget mbak. Sukses selalu ya!
Wah artikelnya komplit banget mba. Saya baru tahu makna mengucap Alhamdulillah. Benar juga anjuran pakai e-money meminimalisir penularan ya.
Semoga wabah ini cepat berlalu ya. Dengan menjaga daya tahan tubuh dan menghindari stres serta mematuhi imbauan pemerintah, semoga kita juga terhindar dari penyakit ini. Terima kasih sharingnya, Mbak. Informasinya bermanfaat sekali.
keren… complete bgt postingannya mba dan sgt bermanfaat
Benar mam, ikhtiar lalu tawakal. Jadi social distancing dan hidup bersih, pererat dgn keluarga di rumah lg
Lengkap banget tulisannya, Mbak. Suka deh karena semua sudah dijelaskan dengan mudah dipahami. Saya termasuk yang mulai cemas nih karena virus ini, jadi mulai terasa gejala2 psikosomatis hiks. Tapi harus fokus meningkatkan daya tahan tubuh dan tawakkal ya. Semoga wabahnya cepat berlalu. Aamiin,
Penjelasannya mudah dipahami. Semoga bisa sama-sama berusaha melakukan pencegahan penyebaran wabah ini dan bisa segera berakhir. Aamiin.
Masya Allah bu dokter, makasih sharingnya yaaa… Bermanfaat banget… Lengkap dan gamblang banget penjelasannya. Semoga wabah ini segera berakhir, rantai penyebaran nya bisa terputus
MasyAallah, lengkap bgt infonya…
Aku skrg mdnghindari panik, fokus ke upaya preventif
Tragedi penyebaran Corona ini bener-bener meluluhlantakkan semua sendi negara ya. Sebaiknya kita patuhi anjuran pemerintah dan menahan diri untuk tidak berada di kerumunan terlebih dahulu agar segera teratasi permasalahan kesehatan yang sangat serius ini.
Setuju mba… Memutus rantai penularan ini lebih utama, agar kita bisa segera menata lagi semuanya menjadi lebih baik.
[…] saya pernah membahas tentang covid-19. Yuk kenali gejalanya, pahami penularannya, dan lakukan pencegahannya dengan disiplin. Tidak […]