“Paling bingung kalau anak balita batuk, gimana coba mengeluarkan lendirnya?” tanya seseibu pada saya di suatu kesempatan.
Inilah yang juga pernah dialami anak saya, ketika disuruh membuang dahaknya, yang ada malah ditelan. Kita pun gemas sendiri. Saya yakin, sebetulnya anak juga maunya mengeluarkan cuma mungkin belum mengerti aja bagaimana caranya mengeluarkan dahak yang sudah ada di tenggorok.
Batuk itu …
Batuk merupakan respon alami tubuh untuk menyingkirkan berbagai zat yang membuat iritasi saluran pernapasan. Jadi, sebetulnya batuk itu menguntungkan sebagai bentuk perlindungan tubuh dari zat-zat atau benda asing yang masuk. Misal, saat tidak sengaja tersedak ketika minum maka normalnya refleks batuk kita bekerja untuk mengeluarkan air yang salah jalur tersebut.
Ada dua jenis batuk yang perlu kita ketahui yaitu batuk kering dan batuk berdahak. Mengetahui jenis batuk ini penting agar tepat terapinya. Apa beda kedua jenis batuk ini?
Batuk Kering (batuk tidak produktif/berdahak)
Batuk yang tidak menghasilkan dahak/lendir. Cirinya tenggorokan gatal bahkan pada beberapa orang bisa menimbulkan suara serak hingga hilang. Batuk seperti ini sering dipicu oleh masuknya partkel/benda asing, asap rokok, juga perubahan suhu.
Batuk Berdahak (batuk produktif)
Batuk yang menghasilkan dahak/lendir. Cirinya dada terasa penuh dan berbunyi. Bila batuk mengeluarkan suara “grok … grok …” .
Baca Juga : Penanganan pertama pada demam di rumah
Bagaimana mekanisme batuk itu …
Secara sederhana begini saluran nafas kita sudah didesain sedemikian rupa sehingga hanya udara bersih yang boleh terhirup dan masuk dalam saluran nafas. Allah Swt sudah menciptakan silia atau bulu-bulu halus untuk menyaring kotoran, debu serta partikel lainnya.
Namun karena suatu hal bisa saja ada partikel yang lebih besar yang tak bisa dihempas oleh silia, sehingga lolos dari reseptor batuk yang ada di hidung, tenggorok, ataupun dada. Partikel itu pun kemudian masuk (inspirasi) dengan cepat.
Reseptor batuk segera memberikan sinyal ke otak untuk batuk. Kemudian hidung menghirup udara, epiglotis dan pita suara menutup rapat sehingga udara dalam paru-paru terjebak. Otot perut dan dada akan berkontraksi dengan kuat sambil menekan sekat rongga tubuh. Akhirnya epiglotis akan membuka dengan tiba-tiba, dan udara yang terjebak tadi mendadak keluar, dan terjadilah batuk.
![]() |
Sumber gambar: http://medchrome.com/basic-science/physiology/mechanism-of-cough-and-sneeze/ |
Apa saja penyebab batuk?
Banyak hal yang menjadi pemicu terjadinya batuk. Namun secara garis besar dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Iritan
– Rokok, asap, SO2, Gas di tempat kerja.
Mekanik
– Retensi sekret bronkopulmoner, Benda asing dalam saluran nafas, Post nasal drip, Aspirasi
Penyakit Paru Obstruktif
– Bronkitis kronis
– Asma
– Emfisema
– Firbrosis kistik
– Bronkiektasis
Penyakit Paru Restriktif
– Pneumokoniosis
– Penyakit kolagen
– Penyakit granulomatosa
Infeksi
– Laringitis akut
– Brokitis akut
– Pneumonia
– Pleuritis
– Perikarditis
Tumor
– Tumor Laring
– Tumor Paru
Psikogenik
Mampu mengidentifikasi penyebab akan memudahkan dokter bahkan kita sendiri untuk melakukan terapi yang tepat.
Bagaimana pengobatan yang tepat pada batuk?
Pengobatan yang tepat pada batuk adalah dengan mengetahui apa jenis batuknya dan apa penyebabnya. Jangan sampai mengalami batuk kering namun pengobatannya ala batuk berdahak. Maka jangan heran kalau batuk tak kunjung reda.
![]() |
Apa obat batuk yang tepat ya? |
1. Antitusif
Obat antitusif ini bekerja dengan cara menghambat atau menekan batuk di pusatnya serta meningkatkan ambang rangsang sehingga mengurangi iritasi.
Obat jenis ini cocok untuk batuk kering yang memberikan rasa gatal atau menggelitik di tenggorok akibat adanya iritasi/peradangan. Batuk jenis ini tidak ada dahak/mukus/lendir.
Contoh : Dekstrometorphan, Kodein, Noskapin, serta uap menthol.
2. Ekspektoran
Obat jenis ini digunakan untuk meningkatkan sekresi mukus di saluran napas sehingga membantu mengurangi iritasi dan batuknya akan berkurang dengan sendirinya
Ekspektoran digunakan pada batuk berdahak karena batuk yang berdahak akan menghasilkan mucus yang berasal dari paru-paru dan saluran pernapasan.
Batuk sendiri berguna untuk membersihkan tenggorokan dan saluran pernapasan secara umum dari dahak maupun kotoran.
Batuk berdahak sebaiknya tidak diobati dengan obat antitusif atau penekan batuk karena lendir akan semakin banyak terkumpul di paru-paru.
Contoh obat batuk ekspektoran : GG (Gliseril Guaiakolat), Amonium klorida, Potasium sitrat, dan Guaifenesin.
3. Mukolitika
Dahak yang kental dan bersifat purulen (mengandung nanah, sel-sel darah putih, serta jaringan yang mati) harus segera dikeluarkan. Biasanya batuk jenis ini disebabkan oleh infeksi pernafasan, misalnya Bronkhitis. Dan obat mukolitik berkhasiat untuk mengencerkan dahak yang kental tersebut agar lebih mudah dikeluarkan.
Contoh obat batuk mukolitika: Bromheksin, Asetilsistein
Nah, semoga mencerahkan ya dan jadi paham kan tidak semua batuk diko*** aja…
Cara mengeluarkan dahak pada anak
Tidak mudah memang meminta anak mengeluarkan dahaknya. Kalaupun kita minta ia batuk, biasanya tak lantas dibuang, hanya sekadar batuk lalu ditelan. Nah berikut ada beberapa cara yang bisa dilakukan:
1. Berikan ASI
Bila masih bayi, susui sesering mungkin. Kandungan beragam manfaat pada ASI dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuhnya.
2. Perbanyak minum
Bila pada bayi dengan minum ASI, maka pada anak yang sudah besar maupun orang dewasa perbanyaklah minum air putih. Memperbanyak minum air putih akan membantu mengencerkan dahak, serta mencegah dahak menumpuk dan menebal. Minum air hangat atau kuah sup bahkan bisa membantu mengurangi rasa sakit di dada serta mengeluarkan dahak
3. Tepuk-tepuk punggungnya.
Cara ini digunakan pada bayi yang batuk. Pastikan cara ini dilakukan tidak tepat setelah makan ataupun minum susu karena khawatir tersedak. Olesi punggung dengan balsam bayi lalu miringkan dan tepuk-tepuk punggungnya.
4. Uap air panas
Sediakan baskom berisi air panas, bisa tetesi dengan minyak kayu putih maupun tidak. Caranya tengkurapkan bayi dengan wajah mengahdap baskom. Namun perlu diperhatikan untuk tidak terlalu dekat jarak ntara wajah anak dan baskom karena selain khawatir tergapai oleh tangan anak, juga menimbulkan perih pada hidung.
5. Nebulizer
Ini cara yang banyak digunakan oleh para orangtua yang biasanya dahak tak kunjung keluar meski sudah dicoba dengan berbagai cara. Ini adalah metode penguapan dengan alat yang berisi obat untuk mengencerkan dahak serta melegakan tenggorokan.
Perlukah antibiotik pada batuk?
Antibiotik digunakan untuk melawan infeksi bakteri dan tidak bekerja untuk melawan virus. Dengan demikian penggunaan antibiotik hanya diperlukan bila batuk disebabkan oleh infeksi bakteri. Batuk karena alergi, infeksi virus, maupun rangsangan iritan eksternal tidak memerlukan antibiotik.
Batuk karena virus biasanya bersifat self-limiting disease (sembuh sendiri), durasinya sendiri tergantung daya tahan tubuh. Semakin baik daya tahan tubuh semakin cepat penyembuhannya. Daaan batuk karena bakteri tidak kunjung sembuh meski sudah minum obat batuk.
Warna dahak mungkin bisa jadi petunjuk namun tidak bisa menjadi patokan mutlak. Warna dahak yang bening dan encer biasanya disebabkan oleh virus, sedangkan yang kental dan hijau biasanya disebabkan oleh bakteri (tidak selalu). Karena dahak hijai bisa saja karena perjalanan infeksi virus yang lama.
Kapan harus menemui dokter?
Batuk yang tak kunjung sembuh dan semakin memburuk atau baru beberapa hari namun disertai gejala lain yang mengkhawatirkan menurut Ayah Bunda segera saja bawa ke dokter, misal : sesak nafas atau bibir biru.
Catatan dalam menjaga diri serta lingkungan dari penularan batuk
1. Makan makanan yang bergizi
Penuhi kecukupan nutrisi dengan asupan yang bergizi setiap harinya agar daya tahan tubuh kuat. Perbanyak sayur dan buah karena kaya akan kandungan vitamin dan mineral.
2. Perbanyak minum air putih
Air putih memiliki banyak manfaat termasuk membersihkan saluran cerna dan pernafasan. Air putih ini juga busa bermanfaat sebagai pengencer dahak alami dan bagi yang batuk kering, minum air putih dapat melicinkan/membersihkan tenggorokan sehingga dapat meredakan batuk.
3. Tidur malam yang cukup
Tidur yang cukup dapat membantu tubuh dalam meningkatkan daya tahan. Dalam sebuah studi dari Archives of Internal Medicine menemukan bahwa orang yang tidur kurang dari tujuh jam hampir tiga kali lebih rentan menderita pilek dibandingkan dengan orang yang tidur cukup delapan jam sehari. Artinya mereka yang kurang istirahat di malam hari mengalami daya tahan tubuh yang lebih lemah.
4. Cuci tangan dengan sabun
Kita tak pernah tahu mikroorganisme apa saja yang menempel pada barang yang kita sentuh maupun tangan yang kita jabat. Maka mencuci tangan dengan sabun adalah salah satu pencegahan penularan batuk dan pilek.
5. Tutup dengan lengan atau tissue saat batuk atau bersin.
Jangan tutup dengan telapak tangan saat bersin maupun batuk, mengapa? Karena mikroorgaisme yang ada di tangan mudah tersebar ke segala benda yang kita pegang, termasuk perpindahan mikroorganisme ke individu lain melalui tangan yang kita jabat.
Ketika hendak batuk atau bersin tutuplah dengan lengan. Kalau kita mengenakan jilbab ada baiknya bila tak ada tissue gunakan sisi dalam jilbab untuk menutupi.
Jangan lupa, buang tissuenya segera setelah digunakan ke tempat sampah!
6. Gunakan masker bila sedang batuk atau bersin
Demi mencegah penularan ke individu lain dan sebagai adab dalam berinteraksi ada baiknya kenakan masker bila sedang batuk atau pilek ya.
Nah, semoga kini bisa lebih paham dalam memilih obat batuk yang tepat ya. Jaga selalu kesehatan sebagai bentuk amanah terhadap tubuh yang sudah dikaruniakanNya.
10 Comments. Leave new
Setahuku ada 2 mcm batuk. Ternyata 3 yah. Pengobatannya beda². Paling sedih denger anak kecil batuk. Duh…dada ikut sakit.
Batuknya memang ada 2 macam Bun yang kering dan berdahak, tapi ada 3 obat berbeda untuk terapinya.
aku sendiri termasuk yg jrg batuk, tp sekali kena , lamaaa banget sembuhnya :(. sampe wkt itu pernah kepikir apa ada sesuatu di paru2 ato gmn. tp pas dirontgen oke sih. akhirnya disaranin ama dokter banyakin trus minum air putih. dan bangun tidur, sebelum kumur2 ato wudhu, wajib minum dulu yg anget minimal segelas. itu mencegah batuk katanya.
tp kalo kena ke anak2 ini pusing ya mba. secara disuruh banyak minum jg blm bisa. tp untungnya skr ini ank2 udh semakin jrg sakit. mungkin krn imun nya jg udh lbh bagus :).
Iya jeung, banyak minum air putih salah satu cara terbaik mencegah dan mengobati batuk.
Semoga anak2 dan semuanya sehat selalu yaa
Wah kalau tips dari bu dokter pasti oke. Jadi ngerti jenis-jenis obat batuk nih. Bookmark ah. Thanks for sharing!
Masamaa Mbok, thanks for visiting yaa…
Saya nih mbak, yg kalo batuk, sembuhnya bisa lamaaaa.
udah gitu seringnya batuk kering yang mana klo batuk bikin sakit tenggorokan. hmmm…
jadi makin tahu dengan batuk dan cara penanganannya maupun obatnya. thanks ya, mbak
Kalau batuk seratus hari itu benernya ada ga sih mbak. Ibu mertua batuknya dah lama banget ga sembuh2. Sepertinya sih batuk kering ga ada dahaknya.
artikel ini benar2 sangat membantu dan bermanfaat, nice.
di tunggu kunjungangan baliknya di the-friendkerz,com
Namanya juga anak² ya Mak. Paling susah tuh cuci tangan. Harus ngingetin terus. Apalagi kalau batuk gitu, kalau gak cuci tangan bisa Awet banget deh batuknya