Kegiatan Lansia Saat Social Distancing-Menjalani aktivitas #DiRumahAja selama masa social distancing ini memang bukan hal mudah. Tantangannya adalah lebih kepada rasa bosan, apalagi untuk para lansia.
Di saat seperti ini selain apresiasi yang tinggi untuk para teman sejawat, perhatian saya juga tertuju kepada para lansia. Kita tahu bagaimana resiko bila mereka keluar rumah, rentan tertular oleh virus corona. Sementara berada di dalam rumah terus-menerus juga dapat menyebabkan kesuntukan.
Tulisan ini berangkat dari curhatan seorang ibu yang baik hati, yaitu mamaku. Dulu setiap minggu, mama itu bisa 2-3x berkumpul bersama teman-temannya untuk senam bareng, ngaji bareng, “nenangga”, intinya ada kebutuhan sosial yang terpenuhi. Lalu sekarang harus #DiRumahAja, tentu ini perlu adaptasi lagi.
Saya jadi merasa mengalihkan rasa bosan anak lebih mudah ketimbang orangtua. Banyak ide kegiatan untuk anak yang bisa dikerjakan selama school from home. Sementara orang tua? Tentu berbeda jenis kegiatan/ pembelajaran yang dilakukan.
Nah kemudian saya pun berusaha memikirkan apa yah yang bisa dikerjakan oleh para lansia agar mereka tetap enjoy meski di rumah aja. Bagaimanapun perasaan bahagia kan salah satu kunci agar daya tahan tubuh baik.
Inspirasi Kegiatan Lansia Saat Social Distancing
Nah berikut ragam aktivitas yang bisa dilakukan oleh para orangtua kita selama #DiRumahAja supaya hati tetap bahagia.
1. Senam Bersama di Rumah
Senam bersama ini sesama anggota keluarga saja ya dan dipastikan semua sehat tidak ada ODP (Orang Dalam Pemantauan). Karena kalau ODP kan harus Isolasi mandiri. Jadi yang sehat berkegiatan saja seperti biasa namun tetap di rumah.
Baca juga : Tentang COVID-19, Kenali Gejalanya, Pahami Penularannya, Lakukan Pencegahannya!
Senam yang dikerjakan disesuaikan dengan kemampuan diri dan cari musik yang menyenangkan. Misal senam jantung sehat, senam pasca stroke, dan lainnya.
2. Latihan Pernafasan
Setelah senam jangan lupa sekalian latihan pernafasan. Tarik nafas 7 hitungan, tahan 7 hitungan, dan keluarkan 11 hitungan. Gunakan pernafasan perut, cirinya saat bernafas perutnya yang kembang kempis, bukan dadanya. Ini merupakan salah satu teknik self-healing berguna untuk relaksasi juga.
Bagi pemula bisa juga dengan menarik nafas lalu keluarkan perlahan. Tak usah hiraukan hitungan namun sadari bahwa kita sedang bernafas. Bila ada pikiran lain melintas, biarkan. Namun usahakan untuk kembalikan pikiran bahwa kita sedang bernafas.
Selama latihan ini cari tempat yang nyaman dan tenang, jauh dari keramaian dan gangguan. Lakukan mulai dari 5 menit, nti bila terbiasa bisa tingkatkan menjadi 10 menit.
Baca juga : Tetap Waras di Era Pandemi COVID-19
3. Bermain bersama cucu
Bermain bersama cucu ini bisa menjadi pelepas stres juga. Ingat ya, bermain bukan momong cucu. Ketika sudah lelah atau merasa cukup ya sudah bisa kembalikan pada orangtuanya.
Jenis permainanya beragam sebaiknya ditanyakan pada cucunya, jenis permainan yang ingin dilakukan. Bingung ingin ngajak main apa? Nah coba yuk 15 Ide Aktivitas Anak TK saat School From Home
4. Memasak bersama
Dalam kondisi seperti ini memang kita semua dianjurkan saving/berhemat/mengirit bahan makanan, namun tidak ada salahnya sesekali mencoba resep baru atau justru bernostalgia dengan resep lama.
5. Berkebun
Aktivitas berkebun ini bisa berupa membersihkan, menyiram, atau menanam tanaman. Menurut penelitian berkebun dapat menurunkan tingkat stres. Studi ini pernah dilakukan oleh Universitas di Bristol pada seekor tikus. Di mana bakteri alami pada tanah memiliki efek yang sama dengan antidepresan.
Tak hanya itu manfaat lain berkebun adalah mencegah kepikunan, melatih kekuatan otot tangan, meningkatkan kreativitas, melatih kesabaran, hingga membuat lebih bahagia.
Biasanya nih kalau keasyikan berkebun bisa sampai lupa waktu, bener gak?
6. Kajian bermanfaat
Kalau biasanya para oma-opa ini bisa menyaksikan ceramah secara langsung di masjid, kini melihat ceramahnya bisa diganti melalui youtube.
Tidak harus ceramah rohani, bentuk kajian ini juga bisa berupa motivasi hidup, menata emosi, hingga peluang-peluang bisnis yang mungkin bisa digarap.
Manfaat siraman rohani selain meningkatkan iman dan takwa juga dapat sebagai pengingat diri agar hidup lebih baik dan berkualitas (berkah). Begitupun dengan seminar motivasi hidup/pengembangan jiwa dapat membuah emosi lebih stabil.
7. Berbincang santai
Kegiatan ini biasanya mengalir begitu saja. Bila selama ini oma-opa termasuk yang sulit berbincang santai bersama keluarga, yuk coba dilatih. Kesampingkan obrolan soal politik, kehidupan para artis termasuk tetangga, berita kriminal, dan semacamnya.
Topik-topik yang bisa diangkat antara laian tentang perkembangan yang positif pada cucu, mengungkapkan perasaan alias curhat satu sama lain, cerita bahagia para teman, atau rencana merapikan/desain kamar tidur bersama?
8. Makan bersama
Mulai saat ini makanlah bersama-sama, dalam Islam hal ini adalah sebuah keberkahan.
Nabi Rasulullah Saw bersabda, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami makan dan tidak merasa kenyang?” Beliau bersabda, “Kemungkinan kalian makan sendiri-sendiri.” Mereka menjawab, “Ya.” Beliau bersabda, “Hendaklah kalian makan secara bersama-sama, dan sebutlah nama Allah, maka kalian akan diberi berkah padanya.” (HR. Abu Daud no. 3764. Kata Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini dho’if. Sedangkan Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan). Rumaysho-
Apalagi makan bersama cucu bisa sekaligus mengajarkan sopan santun pada mereka. Bagaimana menghargai makanan dan etika makan bersama.
9. Video Call
Kangen? Nggak usah gengsi mengungkapkan perasaan. Misal anak dan cucu berada di kota yang berbeda, bila memang rindu video call saja.
Termasuk bila kangen berkumpul bersama teman, oma opa bisa lho menelepon teman-teman bahkan video call dengan 4 orang sekaligus, seru kan.
Baca Juga : Manfaat Tersenyum Bagi Kesehatan
10. Menjalankan hobi
Punya hobi yang terlupakan atau belum tahu hobinya apa? Nggak apa-apa, coba-coba saja semuanya sesuai keinginan hati, budget, serta melihat kondisi saat ini.
Misal hobi traveling, kan saat masa social distancing ini jelas tidak mungkin. Atau punya hobi koleksi tas branded, kalau budget gak masuk kan ya tidak pas juga.
Nah coba hobinya itu ditelusuri melalui hal-hal sederhana yang menyenangkan. Misal membuat puisi, menulis, membaca, melukis, berkebun, fotografi, membuat video, menjahit, mendesain baju/ruangan, memasak, dan lainnya.
11. Membaca Buku
Aktivitas yang satu ini memang tidak mudah bagi para lansia. Biasanya seusai ini sudah berkurang daya penglihatannya.
Namun bila dengan kacamata masih oke, kegiatan membaca ini bisa jadi salah satu aktivitas semasa #DiRumahAja.
Kalau bilang susah baca buku karena mata jadi lelah, sementara lihat layar handphone kuat berjam-jam, kalau begitu coba baca e-book saja. Kan sama-sama lihat handphone toh? Hehe..
Oma-opa bisa download ipusnas di playstore, nah beragam buku lokal berkualitas bisa didapatkan secara gratis.
Membaca ini banyak manfaatnya, membuka pikiran, wawasan, serta hati.
12. Beribadah bersama
Mungkin ini salah satu hikmah kita diminta #DiRumahAja. Jadi bisa solat berjamaah kan. Nggak cuma itu mengaji bersama juga bisa dikerjakan.
Intinya sih coba untuk munculkan rasa bahagia dari dalam diri. Lakukan afirmasi positif, berdoa, dan berprasangka baik pada Allah. Kita tak bisa mengerjakan apa yang menjadi tugas Tuhan, seperti mengendalikan keadaan.
Rasa kesal, marah, takut, adalah wajar namun kita bisa minta pada Allah, agar mengangkat rasa tak nyaman tersebut. Kemudian tarik nafas dan keluarkan perlahan sambil membayangkan rasa tak nyaman tersebut keluar. Teknik ini juga baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Contoh Kegiatan Sehari-hari Untuk Lansia Saat Social Distancing
Nah yuk mulai sekarang, coba oma opa lakukan mulai dari yang paling sederhana dan paling mungkin untuk dikerjakan dahulu.
03.00-05.00 : Qiyamul Lail dan mengaji, solat subuh, dzikir pagi
05.00-06.00 : Senam dan latihan pernafasan
06.00-07.00 : Sarapan buah
07.00-08.00 : Bincang santai
08.00-09.45 : Bermain bersama cucu
09.45-10.00 : Berjemur
10-00-12.00 : Memasak
12.00-13.00 : Istirahat, Solat, Makan
13.00-15.00 : Melihat berita (bila ingin)
15.00-16.00 : Solat asar, dzikir sore
16.00-17.00 : Bincang santai, ngerimpang sore
17.00-18.30 : Makan sore, Solat magrib, mengaji, solat isya.
19.30-21.00: Menonton kajian/relaksasi
Ini hanya gambaran saja sih, bisa disesuaikan dengan kondisi riilnya. Seperti bangun jam 03.00 itu tidak harus. Saya cuma ambil rata-rata karena biasanya para lansia mulai berkurang waktu tidurnya. Lalu antara senam dan sarapan silakan mana yang nyaman dilakukan lebih dahulu.
Kemudian antara jam 07.00 hingga jam 10.00 pagi itu bisa digunakan untuk mengisi dengan hobi atau menonton dan lainnya. Termasuk bila setelah sarapan buah merasa lapar, boleh kok makan lagi. Mau cemilan sehat, mau makan berat, it’s OK! . Namun tahu standar cukup dan kebutuhan ya. Tidak berlebihan.
Selamat mencoba ya oma-opaku semua, semoga semakin bahagia, berkah kehidupannya. Kalau ada yang punya lagi inspirasi kegiatan lansia saat social distancing boleh lho share di kolom komentar.
2 Comments. Leave new
Liat jadwal kegiatannya senyum-senyum sendiri, masya Allah. Ada qiyamullail. Saya juga bikin jadwal harian juga. Sedikit saya sempilin “menambah hafalan” biar social distancing lebih bermakna
wah bener nih, kalau anggota kluarga lengkap enak bisa mengatur gitu ya ehehe.