Halo assalamualaikum semua … Bagaimana kabarnya nih? Semoga dalam keadaan sehat ya. Oya, dalam rangka menyambut Pekan Menyusui Sedunia 2019, Kuntum Healing Rumah Parenting mengadakan bincang laktasi yang dilaksanakan 5 Agustus 2019 lalu di Jatibening, Bekasi.
Yuk, Semarakkan Pekan Menyusui Sedunia 2019!
Di tengah fenomena aliran listrik yang byar-pet-byar-pet alias timbul-padam, tak menyurutkan langkah para mommies milenial lho untuk menghadiri acara tersebut. Hal ini terlihat dari banyaknya para mommies yang datang bersama dengan buah hatinya.
Acara yang berlangsung sejak pukul 10.00 pagi itu diisi oleh dr. Irma Suryani, seorang konselor laktasi dan telah tergabung dalam Praborini Lactation Team. Tak hanya itu, sesuai agenda akan ada juga sesi kedua, yakni sharing dari Bunda Rani Warsito seorang konselor serta penulis parenting.
Saya pribadi sangat antusias dengan acara ini selain untuk me-recall ilmu yang pernah didapat, juga menambah wawasan, dan siapa tahu bisa menjadi bekal ketika hamil lagi nantinya, Aamiin … Yah at least bisa bermanfaat buat siapa pun kalian yang membaca ini.
Dalam kesempatan ini, topik yang diangkat adalah peran ASI dalam mendukung masa emas anak dan grandparenting era milenial. Whaa, seru sekali, ya! Hmm, pasti sudah nggak sabar ya, ingin masuk ke materi inti.
Baca juga : Mengatasi bintitan yang hilang dalam semalam
![]() |
Pemaparan materi dari Dr. Irma Suryani |
Tahukah mommies bahwa menyusui itu bukan sekadar memberikan ASI, lho!
Tentu mommies sering mendengar ya istilah ASI Eksklusif. Menurut WHO, 1991, ASI Eksklusif adalah pemberian ASI secara langsung dari ibu kandung /ibu susuan atau ASI perah, tanpa cairan/makanan lainnya, kecuali vitamin-mineral atau obat tetes/sirup. Jadi murni ASI ya yang diberikan.
Apabila mommies memberikan asupan lain baik air putih, teh, madu, jus meski ASI masih menjadi sumber nutrisi utamanya itu namanya ASI Predominan.
Sementara pada menyusui eksklusif, terdapat respons anatomi-fisiologi dan efek bio-psiko-neuro-imunologis pada ibu dan bayi yang terbukti lebih baik. Bagi bayi menyusu langsung dari payudara ibu itu menenangkan karena selain haus dan lapar hilang seketika, rasanya pun enak, hangat, gizi terjamin, serta ada perasaan nyaman karena merasa dicintai.
Baca Juga : 10 Hal yang perlu diketahui saat demam
Mengapa harus ASI?
Mengapa sih harus ASI? Whaa jawabannya rasanya nggak cukup satu halaman, karena sebetulnya banyak sekali manfaat yang bisa didapat. Di dalam ASI terkandung zat-zat gizi yang lengkap yang dibutuhkan bayi. Hebatnya komposisi ASI ini jumlahnya mampu menyesuaikan secara alami dengan kebutuhan bayi sesuai usianya. Tentu berbeda dengan susu formula, yang mana komposisinya akan selalu sama untuk bayi usia berapapun. ASI juga mudah dicerna sehingga penyerapan nutrisinya lebih efisien. Tak hanya itu, dalam ASI juga terkandung banyak antibodi sehingga mampu melindungi tubuh dari infeksi.
“Air Susu Ibu adalah makanan yang lebih dianjurkan untuk semua bayi, termasuk bayi prematur dan bayi sakit, dengan pengecualian yang sangat jarang.”
Itu baru dari ASI, sekarang ada lagi manfaat dari kegiatan menyusuinya, antara lain membantu bonding dan perkembangan, membantu menunda kehamilan baru (*S&K berlaku; menyusui secara eksklusif setiap dua-tiga jam, dan belum menstruasi), melindungi kesehatan ibu (menurunkan resiko kanker payudara, mengurangi perdarahan), serta biayapun lebih rendah karena jelas tak ada biaya yang dikeluarkan untuk membeli susu.
Nah, sekarang tahu kan pentingnya ASI dan Menyusui. Pertanyaan yang kemudian sering terlontar adalah, bisakah saya menyusui? Sementara kondisinya bayi sakit, bayi kembar, anak adopsi, ibu minum obat, payudara kecil, atau yang cukup sering kendalanya adalah Ibu bekerja. Bisakah? Menyusui itu simple dan flexibel kok. Konseling antenatal menjadi awal menuju keberhasilan menyusui.
Confidence makes everything better
Mommies harus percaya diri ya dan jangan sungkan meminta bantuan atau dukungan suami demi suksesnya ASI Eksklusif. Ada baiknya bila mommies bingung atau belum paham kunjungilah klinik laktasi atau hubungi konselor menyusui di sekitar mommies.
“Menyusui eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan menjadi rekomendasi makanan bayi terbaik, dilanjutkan dengan pemberian makanan pendamping ASI dan terus menyusui hingga usia dua tahun atau lebih.” -WHO-
Waah, semakin siang acara seminar dalam rangka galakkan pekan menyusui sedunia semakin seru. Bagaimana tidak, suasana yang hangat dan akrab membuat para mommies serasa belajar di rumah sendiri. Ada juga lho yang tengah belajar sambil menyusui di pojok laktasi, seru pastinya karena bisa sekalian praktik.
![]() |
Semangat belajar MengASIhi |
Baca juga : Terserang diare, perlukah obat penghenti BAB?
Sesi tanya-jawab
Pertanyaan pun banyak terlontar dari para peserta. Saya juga turut mengajukan pertanyaan mewakili perasaan para mommies yang gundah gulana karena banyaknya simpanan ASIP di freezer sementara kondisi listrik sedang tidak stabil seperti ini.
ASIP dan listrik padam
1. Bagaimana dengan ASIP di freezer yang mulai mencair karena padamnya listrik yang cukup panjang, apakah masih aman dikonsumsi?
Jawab : Saran, untuk antisipasi siapkan ice gel disamping Asi tsb. Jika sudah mencair harus segera diberikan. Bila msh ada titik beku pada ASIP tersebut bisa dibekukan kembali.
Relaktasi
2. Bagaimana cara relaktasi apabila sekian lama telah terhenti bahkan bayi pun telah mengalami bingung puting?
Jawab: Relaktasi adalah proses kembali menyusui dan bukan sekadar memberikan ASI. Selama relaktasi dilakukan pada masa menyusui (0-24 bulan) maka relaktasi masih bisa dilakukan.
Relaktasi bukan hal yang sederhana oleh karenanya perlu sesi khusus untuk menjawab ini lebih terperinci. Jika mommies mengalami kesulitan, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter atau konselor laktasi yadan.
Tak terasa hari pun semakin sore. Antusiasme para peserta perihal ASI dan menyusui luar biasa sekali, banyak dari mereka yang enggan menyudahi sesi ini. Bahkan sharing sesi kedua dari Bunda Rani pun terpaksa di reschedule untuk kemudian diganti dalam bentuk sharing online di whatsapp Grup.
Kalau kita bicara ASI, rasanya nggak cukup sehari ya karena begitu banyak manfaatnya baik untuk ibu, buah hati, ayah, serta lingkungan hingga seluk-beluk seputar ASI lainnya. Alhamdulillah, senang rasanya bisa turut menjadi bagian dari kampanye Pekan ASI Sedunia 2019. Ayo, kita mengASIhi demi optimalkan masa emas anak.
Jangan Sungkan ke Rumah Parenting!
Oya, untuk kalian yang berada di wilayah Bekasi dan sekitarnya serta tengah membutuhkan bantuan konseling seputar laktasi, parenting, pranikah, juga bantuan psikologi lainnya, silakan kunjungi Rumah Parenting dan berkonsultasilah dengan para ahlinya. Lokasinya terletak di Jl. Jatayu Raya no. 21 Blok F6, Jatibening Estate, Bekasi. Untuk informasi lebih lanjut, bisa menghubungi ibu Wina di 085810808022. Ingin lebih dekat, yuk kepoin instagramnya di @Rumahparenting.
Empower parents, enable breastfeeding. Now and for the future!
18 Comments. Leave new
Ketiga anakku semuanya Asi Eksklusif, memang bagus lho, mereka jarang sakit dan BB mereka juga normal, gak yang kurang juga yang over.
Duh jadi pengen nyusuin lagi, betapa dulu menyusui hal yang paling ditunggu
Kalau baca tentang ASI rasanya pengen punya baby lagi, soalnya belum merasakan kepuasan menyusui secara eksklusif. Mudah2an masih ada jatah #eh
Wah masyaallah ilmu banget ya bun seminarnya. ngeliat ponakan yang full asi keliatan banget lebih cerdas, lincah dan berat badannya ideal. Pengen ih kalo ada seminar lagi kaya gini mau dateng buat belajar kalo nanti punya anak, hehe. makasih bun sharingnya.
Dengan ASI pasti Hemat, Sehat dan simple.
Hemat seperti yang dibahas diartikel.
Sehat tanpa takut tercampur zat zat lain
Simple tanpa perlu peralatan ini itu..
Salut dengan ibu-ibu pekerja yang masih mau repot2 memerah ASI untuk bayinya. Alhamdulillah, kelima anakku juga ASI ekslusif
senengnya bisa konsultasi langsung soal laktasi, aku juga sekarang sedang menguatkan kembali niat tetep ASI yang beberapa minggu lalu sempat goyah. Karena emang ASI tuh ya sebaik itu ya mbak untuk kesehatan anak
Aku ngalamin 2 kali menyusui mba, yang pertama gagal. Karena faktor stress. Yang kedua, puji Tuhan berhasil lancar bahkan sampe overtime ��
Emang menyusui itu sesuatu yang keliatan gampang, tapi susah. Harus hepi, yakin dan optimis.
Yuni belum nikah, tapi pengetahuan ini benar – benar sangat membantu untuk persiapan jika sudah menikah dan mempunyai bayi. Terima kasih
Menyusukan anak dengan ASI, memang membuat anak menjadi lebih kuat dan sehat
Selalu suka dengan konsultasi laktasi. Tapi sayangnya aku udah nggak berencana hamil lagi, hehe, berat kalau harus digunting lagi. Tapi menyebarkan info tentang mengASIhi ini penting lho, Mbak. Karena nyatanya banyak yang belum paham juga, misalnya tentang relaktasi. Dipikir kalau sudah berhenti sudah nggak bisa diusahakan lagi. Padahal ada caranya kan.
ASI itu asupan terlengkap dan paling baik untuk anak. Oleh karenanya dianjurkan diberikan hingga usia anak 2 tahun.
Saya sendiri juga memberikan kedua anak saya ASI ekslusif.
Masyaallah, relaktasi ternyata memungkinkan dan bisa diupayakan ya? Saya dulu nggak kepikir untuk relaktasi, menyesal sekarang nggak maksimal ngasih ASI ke yang paling kecil
Alhamdulillah… seneng ya mbak bisa dapat pencerahan seperti ini… semoga semua perempuan menyadari pentingnya ASI dan dengan senang hati menyusui bayi sampai 2 tahun. Trus para suami bersedia mendukung penuh asupan gizi untuk bayinya dengan menjadi ayah siaga. Siap dukung istrinya meng-ASI-hi secara eksklusif. Tanpa makanan atau minuman pendamping minimal 6 bulan . Dan ASI tetap diteruskan sampai 24 bulan
Jadi ingat masa-masa menyusui anak-anak. Mengagumkan sekali lho menyusui sambil jari mereka meraba-raba kulit ibunya. Apalagi saat mata mereka berkerjap lucu. Sesekali melepaskan puting dari mulutnya lalu tertawa, lalu menyusu lagi. Pengen cubiit gemesh.
Thanks for share
memang ASI itu bagus selagi ibunya makan yang bergizi sehingga ASI punya nutrisi yg baik
Sangat bersyukur saya karena menjadi full mom, dan sangat menikmati setiap detik masa tumbuh kembang anak-anak yang sekarang sudah pada bujang. Termasuk saat ngasi, yang rasanya nggak bisa diungkapkan sekedar dengan kata-kata.