Ini
bukan kali pertama kami menginap di Griptha Hotel. Selalu suka dengan hotel ini
karena lokasinya yang sangat strategis. Walaupun ada sanak saudara di Kudus
cuma boleh lah ya sesekali menginap di sini. Lagi pula ini kali pertama anak
kami mudik ke kampung halaman kakeknya.
bukan kali pertama kami menginap di Griptha Hotel. Selalu suka dengan hotel ini
karena lokasinya yang sangat strategis. Walaupun ada sanak saudara di Kudus
cuma boleh lah ya sesekali menginap di sini. Lagi pula ini kali pertama anak
kami mudik ke kampung halaman kakeknya.
Jujur,
saya belum menemukan hotel yang lebih nyaman dari Griptha Hotel di Kudus.
Seperti yang sudah saya katakan, lokasi hotel ini juara deh. Berada di jalur
utama, tidak jauh dari gerbang kota kudus, yang mana gerbang ini didesain
sangat cantik menyerupai kupu-kupu dan bertuliskan Kudus Kota Kretek (hiks,
sangat menyayangkan dengan icon kota kreteknya). Kalau kita datang dari arah
demak, hotel Griptha ini ada di sebelah kanan jalan. Sangat mudah menemukan
hotel ini. Saya bahkan bertemu dengan teman dumay ya di hotel ini dan dia juga
akui sama sekali tidak kesulitan menemukan tempat ini.
saya belum menemukan hotel yang lebih nyaman dari Griptha Hotel di Kudus.
Seperti yang sudah saya katakan, lokasi hotel ini juara deh. Berada di jalur
utama, tidak jauh dari gerbang kota kudus, yang mana gerbang ini didesain
sangat cantik menyerupai kupu-kupu dan bertuliskan Kudus Kota Kretek (hiks,
sangat menyayangkan dengan icon kota kreteknya). Kalau kita datang dari arah
demak, hotel Griptha ini ada di sebelah kanan jalan. Sangat mudah menemukan
hotel ini. Saya bahkan bertemu dengan teman dumay ya di hotel ini dan dia juga
akui sama sekali tidak kesulitan menemukan tempat ini.
Kita juga tidak butuh
waktu lama untuk sampai ke alun-alun. Karena memang jalan ini hampir tidak
pernah ada kemacetan yang berarti.
waktu lama untuk sampai ke alun-alun. Karena memang jalan ini hampir tidak
pernah ada kemacetan yang berarti.
Hotel
ini tampaknya telah mengalami perluasan. Tempat yang dulu menjadi lobby hotel
kini beralih fungsi menjadi restoran, sementara lobby hotel sekarang justru di
belakang. Lobby baru pun tidak terlalu luas, sehingga kalau peak season dan
fully booked agak berdesakan. Saya sendiri sempat mengalami miskomunikasi saat
check-out. Kamar yang sudah kami bayarkan di awal dan sudah kami kirim bukti
transfernya by email, menurutnya tidak ada. Baiklah, kalau begitu kita kami
email ulang saja, dan semua beres.
ini tampaknya telah mengalami perluasan. Tempat yang dulu menjadi lobby hotel
kini beralih fungsi menjadi restoran, sementara lobby hotel sekarang justru di
belakang. Lobby baru pun tidak terlalu luas, sehingga kalau peak season dan
fully booked agak berdesakan. Saya sendiri sempat mengalami miskomunikasi saat
check-out. Kamar yang sudah kami bayarkan di awal dan sudah kami kirim bukti
transfernya by email, menurutnya tidak ada. Baiklah, kalau begitu kita kami
email ulang saja, dan semua beres.
Untuk
kamarnya kami mendapat tipe signature. Kamar di lantai 3 ini mengahadap sawah
yang okey banget lah untuk memanjakan mata.
kamarnya kami mendapat tipe signature. Kamar di lantai 3 ini mengahadap sawah
yang okey banget lah untuk memanjakan mata.
Kamar ini cukup luas, sayangnya
kamar mandinya yang agak sempit. Padahal kalau mau memangkas luas bed roomnya
sedikit saja, kamar mandinya bisa lebih nyaman. Baju atau handuk yang
menggantung di pintu jadi tidak basah terciprat air shower. Untuk amenities,
ketel, lemari, tv, dan lain-lainnya sudah sesuai standar bintang 3. Harga kamar
ini di peak season adalah IDR 650.000/room/night.
kamar mandinya yang agak sempit. Padahal kalau mau memangkas luas bed roomnya
sedikit saja, kamar mandinya bisa lebih nyaman. Baju atau handuk yang
menggantung di pintu jadi tidak basah terciprat air shower. Untuk amenities,
ketel, lemari, tv, dan lain-lainnya sudah sesuai standar bintang 3. Harga kamar
ini di peak season adalah IDR 650.000/room/night.
Lagi-lagi
karena ini peak season ya, jadi saya sudah menurunkan standar ekspektasi saya
terhadap sarapan. Baik itu dari segi suasana, menu maupun pelayanan. Pertama
kami datang, seorang pelayan sudah berdiri di depan menanyakan nomor kamar
kami. Ternyata itu tidak bertahan lama. Crowdednya tamu hotel yang hendak
sarapan memaksa mereka mengeluarkan seluruh timnya. Jadi kalau-kalau ada yang
bukan tamu hotel dan ingin makan gratis rasanya sangat mungkin dilakukan.
Pelayanannya sendiri menurut saya agak kurang jelas, mana yang seksi repot
(baca: ambil piring kotor), mana yang menyapa tamu, mana yang menyiapkan
makanan. Rasa-rasanya semua bahu-membahu agar semua berjalan dengan baik.
Satu-satunya pelayan yang tidak diganggu gugat adalah di egg-corner. Sejak saya
datang hingga selesai makan tugasnya belum selesai, makin siang makin mengular
antreannya.
karena ini peak season ya, jadi saya sudah menurunkan standar ekspektasi saya
terhadap sarapan. Baik itu dari segi suasana, menu maupun pelayanan. Pertama
kami datang, seorang pelayan sudah berdiri di depan menanyakan nomor kamar
kami. Ternyata itu tidak bertahan lama. Crowdednya tamu hotel yang hendak
sarapan memaksa mereka mengeluarkan seluruh timnya. Jadi kalau-kalau ada yang
bukan tamu hotel dan ingin makan gratis rasanya sangat mungkin dilakukan.
Pelayanannya sendiri menurut saya agak kurang jelas, mana yang seksi repot
(baca: ambil piring kotor), mana yang menyapa tamu, mana yang menyiapkan
makanan. Rasa-rasanya semua bahu-membahu agar semua berjalan dengan baik.
Satu-satunya pelayan yang tidak diganggu gugat adalah di egg-corner. Sejak saya
datang hingga selesai makan tugasnya belum selesai, makin siang makin mengular
antreannya.
Baca juga : Menginap di Royal Tulip Gunung Geulis Bogor
Bagi saya
yang awam soal design, lebih suka dengan tempat makan yang lama, yang kini
menjadi restoran. lebih cozy dan mewah. Sementara tempat makan yang baru ini
saya kurang suka dari segi keamanan dan kenyamanan. Tampak lebih gelap, kurang
pencahayaan alami, serta sirkulasi udara yang kurang baik. Belum lagi design
buffetnya yang lebih tinggi dari sekitar, agak membahayakan buat anak kecil
yang aktif, mungkin agar terasa lebih luasmaka dibuat demikian. Berikut saya ambil
gambar saat hari ke-dua di mana agak lebih kondusif.
yang awam soal design, lebih suka dengan tempat makan yang lama, yang kini
menjadi restoran. lebih cozy dan mewah. Sementara tempat makan yang baru ini
saya kurang suka dari segi keamanan dan kenyamanan. Tampak lebih gelap, kurang
pencahayaan alami, serta sirkulasi udara yang kurang baik. Belum lagi design
buffetnya yang lebih tinggi dari sekitar, agak membahayakan buat anak kecil
yang aktif, mungkin agar terasa lebih luasmaka dibuat demikian. Berikut saya ambil
gambar saat hari ke-dua di mana agak lebih kondusif.
Menunya sendiri menurut saya cukup lah. Ada Lentog Tanjung yang rasanya
enak, ada soto kudus, buffet, serta buah. Sayangnya untuk buah kurang beragam hanya ada semangka dan melon,
jusnya pun sepertinya bukan dari buah segar melainkan ekstrak juice. Ada juga aneka bubur seperti bubur ayam,
bubur kacang hijau, serta bubur mutiara.
Liburan
di hotel, wajib berenang, kalau enggak siap-siap ada yang cemberut (siapa lagi
kalau bukan si kecil). Berenang ini agenda wajib bagi kami. Sayangnya, kolam
renang di sini tidak ada kolam cetek alias kolam untuk anak. Jadi mau gak mau
ayahnya yang berenang sambil menggendong si kecil. Ada fitness center di
atasnya. Fasilitas yang belum pernah kami gunakan kalau di hotel. Kenapa ya?
Entahlah, hehehe …
di hotel, wajib berenang, kalau enggak siap-siap ada yang cemberut (siapa lagi
kalau bukan si kecil). Berenang ini agenda wajib bagi kami. Sayangnya, kolam
renang di sini tidak ada kolam cetek alias kolam untuk anak. Jadi mau gak mau
ayahnya yang berenang sambil menggendong si kecil. Ada fitness center di
atasnya. Fasilitas yang belum pernah kami gunakan kalau di hotel. Kenapa ya?
Entahlah, hehehe …
Berharap
sih ke depannya ada kids corner untuk anak-anak, sekadar perosotan, atau pensil
warna untuk mewarnai. Heuheu, minta maaf karena saya juga tidak banyak
mengeksplor hotel ini (maklum banyak pasukan) tetapi kalau kamu telah menempuh perjalanan jauh,
sempatkanlah mampir di Griptha untuk melepas lelah tour de javamu. Atau kamu
memang tinggal di sekitar hotel ini, enggak ada salahnya sesekali staycation di
sini. So far Griptha Hotel Kudus memang Best In Town.
sih ke depannya ada kids corner untuk anak-anak, sekadar perosotan, atau pensil
warna untuk mewarnai. Heuheu, minta maaf karena saya juga tidak banyak
mengeksplor hotel ini (maklum banyak pasukan) tetapi kalau kamu telah menempuh perjalanan jauh,
sempatkanlah mampir di Griptha untuk melepas lelah tour de javamu. Atau kamu
memang tinggal di sekitar hotel ini, enggak ada salahnya sesekali staycation di
sini. So far Griptha Hotel Kudus memang Best In Town.
8 Comments. Leave new
Iya mba.. terimakasih infonya mba
Sama-sama mba Syafni 🙂
Ke Kudus biasa cuma lewat aja, seringnya stay di Semarang..Padahal nggak jauh juga. Bolehlah lain waktu Griptha ini dicoba..Biar nggak cuma sering dengar lentog tanjung, tapi pernah icip rasanya 🙂
Thanks infonya Mbak//
Sama-sama mba Dian.. Saya malah pengen coba nginap di Semarang juga terutama yang dekat simpang 5.
Wah sekarang banyak ya yang review hotel. Bikin saya pengen juga nginep di hotel tapi sayang blum ada ksmpatannya buat jalan2 jauhnya hihihi
Insya Allah ya mba 🙂
Makasih infonya mbak, bisa buat referensi ini
Iya mba Gies, nanti kalau saya ke JOgja minta referensinya juga yakk…