Bismillah… Sejujurnya maju-mundur mau menceritakan hal ini. Nggak tahu harus mulai dari mana. Mungkin ada benarnya juga, selain sama Allah ya, ketika kita merasa keluarga sudah menjadi tempat ternyaman untuk bercerita rasanya gak perlu lagi mencari tempat curhat di luar. Seperti cerita keguguran berulang ku yang kemarin terjadi.
Kaya mau nulis di sini aja aku sampai bingung mau mulai dari mana, apa yang diceritain, saking semua sudah diluapin sama orang terdekat. Cuma mikir lagi, kali aja ada yang mengalami hal serupa, kan bisa saling menguatkan. Bahwa… Kita nggak sendiri gaessss…
Ini kisah Kehamilanku yang Ke-4. Serius??? Yup! Dua yang pertama meluruh di usia kehamilan 5 mingguan. Yang ketiga alhamdulillah lahir selamat dan sekarang sudah berusia 6 tahun. Sehat terus sayang ❤️❤️❤️ Sementara yang ke-4 ini yang mau aku ceritakan.
Kehamilan ke-4 ini memang bisa dibilang nggak kami rencanakan sih. Yah namanya mbak lagi mudik kan, jadi berasa lebih bebas aja gitu di rumah. Bhahahaha… Kami mikirnya yah kalau jadi alhamdulillah.
Positive-Feeling
Cuma feelingku kaya kuat banget. Beberapa hari setelah coitus aku udah ngerasa beda bawaannya. Kaya perut bawah agak begah, terus kaki pegel banget, pinggang kiri kedutan, siang-siang ngantuk, malamnya tetep tidur cepet. Biasanya kan aku tuh kalau siang udah tidur, malam agak telat tidurnya.
Satu lagi yang bikin curiga, biasanya kalau sudah masuk 10 hari masa mens, ada satu hari di mana aku Insomnia. Ini tuh nggak. Bener-bener enak banget tidurnya. Ditambah buang air besarku jadi 3 hari sekali, di mana biasanya ya tiap hari. Beuh makin-makin menambah kecurigaanku tengah berbadan dua.
Oya, sebelum telat mens itu aku juga nggak tau kenapa jadi ngerasa gampang banget nangis. Cuma karena nggak dapat batagor bisa sampai segitunya nangis pas solat, ya ampuuun lucu banget kalau diinget-inget. Duuh banyak ya, hal-hal unik. Pernah juga aku kaget karena kucing masuk rumah, tapi yang kenceng malah perutku, terus nangis lagi. Huhuuu mellow banget.
Sampai beberapa hari menjelang tanggal mens aku coba test pack, aku pribadi sih bisa ngelihat garis samar. Tapi si ayah masih yang “belum ini Bun.” Sementara dalam hatiku tuh yang, “Bunda yakin kamu ada nak.”
Setengah lusin ada kali aku beli test pack. Hihi.. Selang sehari aku TP lagi, masih samar juga tipiiiiiis banget. Ketiga kali baru deh siang-siang pas si ayah solat jumat aku cek, waah alhamdulillah beneran nih kaaan…
Si ayah yang tahu hasil TP positif juga senang banget. Cuma kami masih yang nunda-nunda ke obgyn, alasannya sih karena aku malas diperiksa pakai USG Transvaginal. Sampai suatu ketika…
Ngeflek Lagi?
Yaaaah… Ngefleeeek (lagi)…. Hiks… Mau gak mau langsung deh kami periksa ke obgyn gak mikir mau ke dokter siapa, yang penting cewe dan ada saat itu.
Meluncurlah aku dan suami ke salah satu RS Swasta di Cinere, lihat jadwal dokter yang available ada nih jam 8 pagi. Ternyata ulalaaa di masa pandemi gini baru praktek jam 10.00-12.00 siang. Untung deket rumah kan, jadi bisa balik dulu.
Tibalah jam 10.00, senang dokternya on time, karena aku dapat no urut 1 jadi langsung masuk. Pasrah deh lagi-lagi harus periksa transv. Saat dicek katanya memang sudah terlihat sih penebalan rahimnya, cuma kantungnya masih kecil (banget). Aku pun diresepin penguat dan pengencer darah. Vitamin karena sudah punya jadi gak diresepin lagi. Aku dijadwalin kontrol 2 minggu lagi, semoga perkembangannya baik.
Pulang dari RS, kami ke rumah mertua dulu jemput anak yang lagi dititpin sekalian juga minta doain semoga dimudahkan kehamilanku. Sehari berlalu alhamdulillah fleknya semakin berkurang. Terus deh kencengin doa, bedrest, minum obat jalan semua. Sampai di minggu malam bangun tidur kok kaya basah sih di celana dalamku. Huwaaah pas dilihat. Huhuuu…. Warnanya bukan coklat lagi tapi mulai merah…
Buru-buru bedrest lagi, mana suami juga mau perpanjang sim. Si anak diungsiin dulu ke rumah neneknya supaya gak ganggu aku. Oiya aku sekalian info nih perpanjang sim di masa pandemi ini bisa lho hari minggu, suamiku Perpanjang di Daan Mogot. Lanjut lagi ya, dalam kondisi kaya gini aku bersyukur banget dikelilingi orang-orang baik. Salah satu yang berjasa juga, ARTku… Di saat begini rumah tetep keurus, baju tinggal pakai, makanan disiapin, bener-bener kaya ratu banget.
Terus aku jadi mikir, ya ampun Allah itu baik banget ngasih aku liburan. Nggak diganggu anak, mau apa-apa tinggal panggil mbak. Anak main, mandi, makan ditemenin ayahnya. Inget pas lebaran aku ngerasa capek banget ya urus rumah, main sama anak, daaaaan lain-lain. Terus pas bed-rest gitu aku kaya lagi dikasih service bintang 5.
Mohon Petunjuk Allah dengan Metode Garpu Tala
Saat sendiri gitu, aku berdoa sama Allah minta petunjuk, sebetulnya apa sih maksud dari hal ini. Aku pakai ilmu garpu-tala, aku buka Quran, terbuka surat Al Hajj Ayat 34. Karena di ujung ayat ada tanda waqaf lam alif, yaitu tanda larangan berhenti yang mana artinya bacaan harus dilanjutkan, maka aku lanjutkan sampai ayat 35.
Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah),
(yaitu) orang-orang yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, orang-orang yang sabar terhadap apa yang menimpa mereka, orang-orang yang mendirikan sembahyang dan orang-orang yang menafkahkan sebagian dari apa yang telah Kami rezekikan kepada mereka. (QS. Al Hajj:34-35)
Terus aku langsung yang… Ya Allah apa ya maksudnya, aku benar-benar nggak tahu mana yang terbaik. Apakah janin ini tetap bertahan atau luruh (lagi). Kemudian aku sambil rebahan dan dengerin murottal, aku ajak bicara tubuhku sambil elus-elus perut bawah.
“Wahai rahimku, pembuluh darah dan saraf di dalamnya serta calon janin, kita adalah sama-sama makhluk Allah. Jika memang adek kuat, yang sehat ya berkembangnya. Jika memang Allah berkehendak lain, kita sama-sama ikhlas. Adek meluruh dengan mudah dan menyenangkan ya, yang membuat hati Bunda tenang”. (Maksudnya yang nggak menyakitkan)
Nggak lama kemudian aku berasa mau pipis, setelah itu berasa kaya ada yang mau keluar. “Pluk!” Pas aku lihat di jamban wah bener, bersyukur sekali gumamku dalam hati. Alhamdulillah banget lancar, mulesnya juga biasa aja. Buru-buru lah aku ambil sebelum ia jatuh lebih dalam. Pas aku angkat ukurannya persis seperti yang kehamilan pertama dan kedua, langsung aku tampung supaya ayahnya nanti bisa lihat.
Selalu Ada yang Bisa Disyukuri
Huwaaah nangis lagiiiiih abis gitu. Sedih ya ada sih, cuma kali ini aku ngerasa lebih kepada nangis bersyukur. Bersyukuuur banget. Terlalu banyak hal yang bisa aku syukuri. Tiba-tiba inget suami, bersyukur ada suami yang baiiiiiik banget, bersyukur sudah ada Alin yang pintar, cantik, juga baiiiiiik banget, bersyukur dikelilingi orang-orang baik dan semua nikmat yang Allah kasih.
Baca juga : Menemukan Keseimbangan Hidup
Termasuk calon janin yang meluruh dengan mudah. Sebagai orang melankolis sifat pemikirku keluar, di situ aku bersyukur banget bisa menyaksikan langsung ciptaan Allah berupa Alaqah (gumpalan darah). Ya Allah antara sedih, bersyukur, takjub, jadi satu.
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. (QS. Al Alaq: 2)
”Seseorang dari kamu ditempatkan penciptaannya di dalam perut ibunya dalam selama empat puluh hari, kemudian menjadi `alaqah selama itu pula (40 hari), kemudian menjadi mudhghah selama itu pula (40 hari); kemudian Allah mengutus seorang malaikat lalu diperintahkan empat kalimat (hal), dan dikatakan kepadanya: Tulislah amal, rizki dan ajalnya, serta celaka atau bahagia-(nya); kemudian ditiupkan ruh padanya.” (Hadits riwayat Imam al-Bukhari dari `Abdullah)
Ketika Suami tahu Cerita Keguguran Berulang Ini
Pas suami pulang ternyata nggak bersama Alin karena dia masih mau main di rumah neneknya. Ya udah aku langsung minta peluuuuuuukkkk… Suami juga heran sih, kenapa sayang katanya? Dedeknya udah keluar, aku bilang. Ya udah gapapa, yang ikhlas ya. Iyah… Nangis-nangisnya udah tadi puas sendiri sama Allah, jadi pas ketemu suami kaya dikuatkan aja, nggak banyak nangis lagi.
Besoknya aku kontrol lagi ke dokter. Dokternya juga terkejut dengan wajah yang berempati, “Ini keluar Bu?” Iya dok, terus aku tunjukkan fotonya. Oiya… Kita lihat dulu yuk. Alhamdulillah kali ini USG abdomen, seharusnya sih nahan pipis biar kelihatan maksimal, cuma aku udah gak tahan jadi pipis dulu sebelumnya. Cuma sepanjang penglihatan dokternya memang sudah bersih sih. Aku pun diresepin obat.
Pesan dokternya sih melihat usiaku memang kalau mau punya anak lagi sebaiknya sekarang dan betul-betul disiapkan, kaya vitaminnya, gaya hidup sehat, bahkan beberapa hari setelah berhubungan gitu gapapa langsung minum penguat. Mengingat aku kan punya riwayat kaya gitu. Si penguat ini kan isinya progesterone jadi dia tuh ibarat semen, supaya kuat nempelnya. Baiquelah dok, terima kasih untuk semuanya.
Kembali lagi pada ceritaku… Alhamdulillah anakku juga bisa ngerti, walau awalnya ya dia sedih juga tapi makin ke sini ya sudah biasa aja, dia tetap happy. Malah kaya kangen main bareng lagi sama aku. Sampai aku yang lagi kaya gini (baca :mager), yauda yuk role play aja jadi mbak-mbak salon dan tukang pijit dengan aku sebagai customernya… Huwaaah bukan makin enak, rambutku malah dijambak-jambak yang katanya lagi dikeramasin, wkwkwk…
Hhh… Alhamdulillah rasanya lega aja, karena semua terasa begitu dimudahkan.
Solat Nggak Sih Kalau Begitu?
Ini juga jadi pertanyaan aku. Kalau waktu masih flek aku tetep solat. Cuma pas udah keluar gumpalan darahnya gitu aku bingung kan ini tetap solat atau gak. Terus aku googling nyari-nyari info, ketemulah beberapa pendapat yang sama. Intinya kalau masih berupa nutfah dan alaqah kaya aku gini yah hukumnya tetap solat dan puasa. Karena itu bukan darah haid, bukan juga darah nifas, melainkan istihadhah. Jadi setiap mau solat ya dibersihkan aja dan tetap solat seperti biasa. Ini aku baru tahu. Selengkapnya bisa kalian baca di sini ya, keguguran tetap solat tidak ya?
Tetap Semangat karena Allah ❤️
Nggak terasa yang awalnya nggak tau mau nulis apa ternyata malah bisa sepanjang ini. Buat teman-teman yang mungkin pernah mengalami hal yang sama kaya aku (cerita keguguran berulang), tetap semangat yaaaa… Kita saling mendoakan dan menguatkan. Di saat kaya gitu, jangan lupa untuk kencengin doa, doa apa aja yang baik-baik ya. Semoga Allah memberi ganti yang lebih baik. Aamiin Allahumma Aamiin.
===
Notes : Maaf untuk tidak menampilkan foto-foto ya.
11 Comments. Leave new
Maha Besar Allah dengan segala kuasanya. Dia yang memberi, Dia juga yang berhak untuk mengambil kembali. Antara sedih dan terharu membaca ini. Sedih karena kehilangan pasti rasanya ya gitu deh. Tapi terharu karena sebagai makhluk-Nya, Mommy Alin ini sungguh berpasrah sama Allah. Maka akhirnya dikuatkan juga oleh-Nya.
Semoga lekas pulih dan sehat kembali ya, Mbak. InsyaAllah, jika sudah jadi ketetapan, akan ada amanah lagi di waktu terbaik menurut-Nya.
Aamiin… Doa yang baik-baik juga untuk Mba Mel dan keluarga… Peluuuukk
Tetap semangat Buk, Optimis dan tetap kuat, Doa terbaik untuk Ibuk
Aamiin… Doa terbaik juga buat Ibuk… Terima kasih ya
Ya Allah bun, aku baca ini merinding.. bener-bener takdir Allah yang luar biasa.. Allah memberi rejeki, kemudahan, walaupun hal itu mungkin membuat kita sedih, tapi itulah yang terbaik ya bun…
tetap semangat,
semoga kelak dipermudah lagi ya bun untuk hamilnya,,
Aamiin ya Allah… Terima kasih Bun doanya
Ya Allah bunda..sambil “mbrebes mili” mata ini bacanya..peluk bunda sayang
Peluuuuuuk Bunda Umiiii… Huwaaah… Rindu banget kmrn bagi rapot blm bisa ketemu…
masyaAllah, segalanya terasa mudah jika kita ikhlas dan tetap bersyukur yah bun. aku juga baru sebulan yg lalu mengalami hal yang sama. bedanya aku di calon anak pertama, awalnya emang sedih bgt yaaa karna baru anak pertama. tapi setelah ikhlas percaya Allah akan ganti yang lebih baik di waktu yang tepat. aamiin. mohon doanya juga ya bun hehe
Iya Bun, dulu aku pun yang pertama ya sedih banget sih. Namanya juga ngarep ya… Alhamdulillah seiring waktu Allah berikan pemahaman.. Insya Allah nti sudah disiapkan rezeki yg lebih baik ya Bun… Aamiin…
Y ampunn mba Dwi.. I’m very sorry to hear your story… Maaf aku baru tahu yaaa.. semoga sekarang udah sehat lagi, udah pulih semua fisiknya udah semangat lagi… semua memang tak akan pernah terlupa, tapi aku tahu dirimu pasti kuat.
Titip doa juga semoga disegerakan dan dimudahkan untuk kehamilan berikutnya yaaa… peluk dari jauuh