Menjaga Semangat Saat Pandemi-Aku bersyukur sekali sudah hampir sebulan di rumah aja, tapi nggak ada sedikit pun rasa bosan. Sepertinya itu juga yang dirasakan anakku. Ge-Eeeeer… 😁😁
Suatu ketika bunda guru di sekolahnya menelepon anakku untuk menanyakan kabar. Setelah cukup lama, meluncur juga pertanyaan, Alin bosan gak #DiRumahAja? Dan alhamdulillah anakku menjawab nggak bosan. Yeay!!!
Baiti Jannati ~ Rumahku Surgaku
Respon gurunya pun sedikit terkejut, waah senang ya di rumah bisa main sama ayah dan bunda. Alin nggak keluar rumah ya, Nak? Nggak. Iya pintar, #DiRumahAja dulu, ya Nak.
Begitulah kurang lebih sepenggal ceritanya. Lalu aku semakin bahagia karena artinya anakku bisa mendapatkan kebahagiannya di rumah. Suami sebetulnya juga pernah menawarkan sih, apa mau keliling kota naik mobil?
Maksudnya yah keliling keluar rumah melihat kota Jakarta dari dalam mobil aja, nggak usah keluar. Hmmm… Pengen sih, tapi nggak pengen banget. Malah semacam ada rasa repot juga karena musti buka tutup gerbang dan harus pakai baju rapi maksudnya kan tetap harus menutup aurat. Sementara di rumah kan ya bebas aja gt.
Toh dari rumah aku juga masih bisa dapatkan suasana dan udara luar dengan baik. Cukup naik ke atas ke tempat jemuran dan aku bisa melihat sekeliling serta luasnya angkasa.
Kalau lagi di atas aku suka mengamati hewan-hewan yang terbang dengan bebasnya, awan yang berarak, birunya langit Jakarta, hijaunya pepohonan, dan mendengar suara alam. Selain tentu saja berjemur menikmati pancaran sinar matahari yang kaya manfaat.
Temanku juga sempat heran sih, masih semangat aja aku berkreasi sama anak sementara ia sudah merasa bosan banget di rumah terus. Permainan pun itu lagi itu lagi. Hmm…
Nah, mau tahu bagaimana cara agar kita bisa semangat meski di rumah aja dengan cara mudah dan menyenangkan? Apalagi sebentar lagi masuk bulan puasa, kan. Semoga aku juga tetap bisa menjaga semangat di Bulan Ramadhan ya.
Nah, momen yang tepat juga nih mulai saat ini untuk memperbaiki spiritual. Karena semua yang ada, semua yang terjadi tak lepas dari Kuasa Allah Swt. Sebelum membahas teknis, penting membenahi Spiritual.
Bagi yang muslim bisa dengan solat taubat, perbanyak istigfar, mempersering membaca Alquran, bersedekah bahkan rukyah mandiri untuk mensucikan jiwa. Baru kemudian lakukan langkah-langkah yang membuat kita agar tetap semangat saat pandemi.
Bagaimana Cara yang Mudah dan Menyenangkan Untuk Menjaga Semangat Saat Pandemi?
1. Tersenyum
Saat bangun tidur cobalah untuk tersenyum dan membaca doa. Tersenyum dapat mengeluarkan 4 hormon kebahagiaan. Jadi bahagia dulu atau senyum dulu? Ya senyum dulu aja supaya menstumulus untuk bahagia. Lebih lengkap tentang senyum aku pernah bahas di sini.
Baca juga Tersenyum; Cara Mudah Tuk Bahagia
2. Buat Jurnal Syukur
Selepas bangun tidur setelah senyum dan berdoa jangan lupa katakan setidaknya 5 hal yang kita syukuri ada pada kita saat itu. Kalau bisa ditulis. Misal:
aku bersyukur bangun tidur dengan nafas yang lega,
aku bersyukur dapat mendengar detak jam dengan jelas,
aku bersyukur dapat membuka mata dengan mudah,
aku bersyukur melihat anak tidur dengan nyenyak,
aku bersyukur semalam tidur dengan nyenyak.
Lalu, tambahkan pujian untuk Allah bahwa kita tahu nikmat Allah lebih lebih lebih banyak dari ini semua.
Bersyukur akan membuat kita merasa kaya dan janji Allah juga pada hamba yang bersyukur adalah menambah nikmatNya.
3. Berbicara yang baik
Pernah dengar kan bahwa kata-kata adalah doa. Makanya berkata aja yang baik-baik, yang positif, yang optimis, dan penuh semangat.
Tapi kan sekarang memang situasinya memang sedang sulit?
Oke, kapan sih sekarang itu? Sekarang akan menjadi tadi, menjadi kemarin, bahkan menjadi masa lalu. Waktu sekarang akan terus berjalan bahkan hingga besok-besok dan seterusnya. Bahwa saat ini ya sekarang. Nanti pun akan menjadi saat ini artinya menjadi sekarang.
So, kata-kata negatif nggak usah diucapkan karena bisa didengar oleh telinga kita, kemudian diproses di otak untuk selanjutnya otak mengirim sinyal-sinyal tersebut ke seluruh tubuh dan memengaruhi perilaku kita.
Maha Benar Allah, dalam Islam ada hadis kan yang berbunyi, berbicaralah yang baik atau diam. Bisa jadi dasar Ilmiahnya adalah seperti ini. Ucapan kita menjadi lemparan energi di masa depan.
4. Release Emosi Negatif
Kalau bicara ini bisa panjang penjelasannya. Teknisnya pun aku pernah tuliskan di sini. Sederhana tapi it works! Ini juga yang kadang saya lakukan ke anak.
Misal dia ingin nangis karena merasa dimarahin ayahnya. Padahal ayahnya bermaksud memberi tahu. Namun diterima beda oleh anak. Aku suka pandu anak untuk merelease emosi negatifnya.
Bahkan dia sendiri pernah bilang, Bun ternyata benar ya kalau lagi marah kena air kok terus ilang marahnya? Ceritanya anak ini habis dibilangun ayahnya dan ia merasa kesal lalu menghampiri aku di dapur dan tiba-tiba ia mencuci mukanya.
Mak aku jawab aja, iya betul. Alin tahu nggak marah itu sifat siapa? Marah itu bisikan syaitan, syaitan itu dari apa? Dari api. Makanya api kalau kena air jadi apa? Dia menjawab, padam! Pinter! Apalagi kalau Alin ambil wudhu, makin mantap itu.
5. Relaksasi
Tidak harus duduk diam dalam posisi yoga kok. Kadang saat siang nih misal anak sedang nonton aku gunakan waktu untuk rebahan and doing nothing. Diem aja dan merasakan tubuhku lebih rileks sambil mengatur nafas, bagus lagi sambil istigfar.
Kalau aku kadang sambil ucapkan rileks, rileks, rileks, terus hitung mundur dari 10. Terus lama-lama ngantuk deh, kadang bisa tidur beberapa menit aja di siang itu sudah enakeun banget rasanya.
6. Tapping
Sebetulnya aku tahu teknik ini sudah lama, cuma mulai rutin dilakukan beberapa minggu ini. Alhamdulillah rasanya lebih nyaman. Terutama dalam mengatasi rasa cemas dan overthinkingku dulu. Sekarang alhamdulillah sudah lebih baik. Bagaimana cara tapping? Googling aja yaa, ada banyak versi.
7. Olahraga
Coba deh bergerak, setidaknya melakukan beberapa gerakan stretching di pagi dan sore hari. Bagus lagi exercise sesuai kemampuan dan kebutuhan. Olahraga itu bisa mengeluarkan endorfin alias hormon bahagia.
8. Batasi Penggunaan gadget
Aku merasa ketika anakku mulai sering gadget, emosinya jadi mudah meluap. Lalu aku mencoba perlahan menjauhkan gadget darinya dengan memberikan beberapa aktivitas fisik yang perlu aku damping juga. Misal kreasi mengecat tas, dan lainnya.
Lalu aku juga ingat, kayanya dulu saat awal pemberitaan Covid-19, begitu masif informasi yang masuk ke hpku. Nggak menyadari ternyata emosiku juga berpengaruh menjadi lebih sensitif dan kaya gak kreatif aja. Bawaannya malas mau bebikinan ya masak ya kreasi.
Kemudian, kini aku mulai membatasi memegang handphone khususnya social media. Aku lebih banyak membuka grup yang aku tahu di dalamnya lebih banyak perbincangan positif. Itu pun aku batasi biasanya hanya siang atau saat anak tidur.
Cuma saat anak tidur, biasanya aku gunakan untuk menulis. Oya menulis ini juga salah satu cara yang baik lho untuk melepas emosi negatif dan meraih semangat #tsyah.
Nah, jadi kalau merasa emosi mulai bergejolak, coba sejenak jauhkan hape dari jangkauan anak dan kita. Release lagi emosi-emosi negatif yang mungkin masuk dari hp tadi. Dan mulailah berbaur dengan orang-orang di rumah membuat kegiatan seru.
Just Sharing!
Tulisan ini aku buat untuk saling mengingatkan. Supaya aku next bisa buka-buka lagi dan aku tahu apa yang aku lakukan di saat seperti ini. Ini menurutku teknik banget.
Bagi orang yang penuh “ide-ide” dalam pikirannya, maunya juga positif thinking, maunya juga rileks, maunya juga semangat. Tapi bagaimana caranya? Sekadar bilang coba berpikir positif deh, makanya rileks aja, tapi kalau spiritualnya tidak dibenahi, emosi negatifnya nggak direlease itu kaya saling bergulat didalam pikiran, agak melelahkan. So, nggak ada salahnya untuk dicoba ya tips-tips tadi.
Nah, itu hal-hal yang aku lakukan untuk menjaga semangat saat Pandemi. Bisa digunakan juga untuk menjaga semangat beraktivitas setiap harinya. Semoga bermanfaat ya untuk teman-teman semuanya. Semoga Allah Meridhoi, memberikan kita terus kesehatan yang membawa manfaat kebaikan buat sesama.
3 Comments. Leave new
makasih sahringnya, semoag wabah cepat berlalu
MasyaAllah, benar ya Bun..diingatkan kembali ini..ibu harus happy dan rileks..insyaa Allah anak happy juga..senyumin aja apapun keadaannya ya Bun
Sharing yang keren bunda..terimakasih..
Senyumin aja ya Bun..hihiii