Pliiiiiiis, jangan sampai pembahasan ini menimbulkan kekisruhan ya. Haha, biasa lah people jaman now kadang suka sulit menerima perbedaan. Padahal kan perbedaan itu indah, iya kan? #tsyah
Oke, sekarang saya bukan mau menggiring opini kamu untuk pakai ransel saja atau koper saja. Tapi lebih kepada kesesuaian dengan gaya liburan yang akan dijalani nantinya supaya gak ribet sendiri dengan barang bawaan. Karena esensi liburan adalah ingin bersenang-senang. Bukan begitu?
Menurut orang terdekat yang saya survey, hasilnya sebagai berikut:
1. Desi Arum, 19 tahun, staf akunting Rahayu Travel Tickets.
“Kalau aku sih biasanya ala ransel karena perginya juga gak jauh-jauh dan lebih praktis.”
“Kalau aku sih biasanya ala ransel karena perginya juga gak jauh-jauh dan lebih praktis.”
2. Syari Komala, 31 tahun, guru SD Alam Sriwijaya
3. Yani, pegawai swasta.
“Saya memilih ransel karena biasa liburannya singkat, jadi pengen yang praktis saja.”
“Saya memilih ransel karena biasa liburannya singkat, jadi pengen yang praktis saja.”
Well, 3 orang yang saya survey semuanya memilih ransel. Gak ada yang salah kok dengan koper karena saya sendiri prefer liburan ala ini. Iya secara sudah berkeluarga, bawaannya so pasti banyak, apalagi postur saya yang mungil #hyaah jadi ribet aja kalau harus menggendong-gendong tas yang cukup berat.
Nah, koper dan ransel ini semua punya poin plus dan minusnya tersendiri. Apakah itu? Cekidot!
Kelebihan Ransel:
1. Bebas mengelola waktu liburan, karena biasanya ala ransel rajin bikin itinerary sendiri.
2. Mengeksplor tempat anti-mainstream. Kalau dengan travel agent tempat tujuan sudah ditentukan.
3. Gak usah ribet geret-geret koper, praktis karena nempel sama badan.
4. Biaya mungkin lebih irit
Kekurangan Ransel:
1. Perlu tenaga ekstra, dalam hal mengatur waktu, itinerary, dan land-tournya sendiri.
2. Kadang ekspektasi tempat wisata tak sesuai realiti, so membutuhkan pengetahuan yang cukup luas mengenai destinasi wisata yang dituju.
3. Resiko tertipu atau tindak kriminal bisa jadi lebih besar. You know lah, biasanya orang kalau lihat turis bawaanya mau jual lebih mahal aja.
4. Menanggung beban berat di pundak. Ini dalam arti kata sesungguhnya lho.
Biasanya ala ransel digunakan pada mereka yang liburannya tidak terlalu jauh serta dilakukan secara solo, berdua pasangan, atau bisa juga rame-rame dengan teman dan durasinya singkat. Biasanya 3-4 hari masih oke beransel-ria. Aktivitas yang dilakukan pun lebih kepada melakukan secara langsung, misalnya hiking dan diving. Jarang banget kan liat orang naik gunung pakai koper.
Kelebihan koper:
1. Barang bawaan muat lebih banyak, lebih rapi sehingga mudah dicari.
2. Karena biasanya pakai travel agent, so gak perlu capek-capek mikirin itinerary, tempat makan di mana, masjid di mana, toilet umum dimana.
3. Resiko tertipu lebih kecil, karena ada pemandu yang sudah mengurusi semuanya, karena pastinya ada bimbingan do and donts selama traveling.
4. Gak perlu menanggung beban berat di pundak, karena tinggal geret, masuk mobil, beres deh.
Kekurangan koper:
1. Tidak bebas mengelola waktu, karena terikat dengan jadwal tour apalagi kalau rombongan.
2. Tujuan objek wisata biasanya yang sering dikunjungi turis pada umumnya.
3. Mungkin agak ribet karena harus geret-geret koper.
4. Biaya bisa jadi lebih mahal, karena ada service yang digunakan.
Biasanya ala koper ini dilakukan oleh mereka yang liburannya cukup jauh, lama, serta dengan keluarga apalagi sudah niat belanja, hahah.. Aktivitas yang dilakukan biasanya lebih kepada pengamatan. Kalau ke pantai biasanya sekadar lihat-lihat dan selfie bukan snorkeling apalagi diving, kalau ke gunung juga biasanya sekadar mengamati dari penginapan bukan naik gunung secara langsung apalagu bawa anak kecil.
Nah, itulah beberapa poin plus dan minus liburan ala koper dan ransel. Semua dikembalikan sesuai tujuan, durasi, dan aktivitas yang akan kita lakukan di sana. Oke, be wise, be Smart Traveler!
#SatuHariSatuKaryaIIDN
4 Comments. Leave new
Yup, setuju banget, tergantung pada durasi, tujuan dan aktivitas perjalanan…Jadi enggak usah eyel-eyelan 😀
Kami ga punya ransel Mbak Arum hihii, jarang pergi naik pesawat atau kereta api saat berwisata. Kalau pas dekat tujuannya, makainya tas jinjing aja hehehe. Sttoller bocah jadi tempat taruh barang-barang.
Ya benar, tergantung destinasi dan dengan siapa kita pergi sih. Kalau sama swamik doang, ransel donk. Lha dtrus si bocil gimana. Titipin budhe bhahahaha
Saya lebih suka ransel Mak, gak ribet saat harus berjalan-jalan bawa anak