Ya anak kecil satu ini ga pernah mau dibilang anak kecil. Ia merasa dirinya sudah besar dan boleh melakukan apapun yang orang dewasa lakukan. Misalnya mematikan/menghidupkan lampu, menggunting, mengorek kupingnya sendiri. Padahal hal-hal tersebut cukup membahayakan untuk dilakukan oleh anak usia 3 tahun.
Kemarin malam tepatnya ia lagi-lagi melakukan drama yang bikin orang rumah deg-degan. Bagaimana ga, saat ia buang air kecil aku hanya sekejap berpaling untuk mengambil sabun, tiba-tiba saja “blek”. Haa??! Aline terkunci di kamar mandi. Walaupun hanya sekitar 5 menit tapi bagi saya saat itu adalah waktu yang cukup lama. Dia hanya berdiam diri di kamar mandi, tanpa tangis, tawa, ataupun suara. Kami sangat khawatir kalau dia kenapa-kenapa, ditambah saat itu suara kran airnya cukup kencang. Akhirnya setelah kami bujuk rayu alhamdulillah perlahan ia mau membuka pintunya dan langsung aku peluk. Ya Allah jika bukan Engkau yang menggerakkan mungkin anak kami masih di Kamar mandi dan terpaksa kami dobrak kali.
Setelah keluar dari kamar mandi dan suasana sudah tenang kami baru menanyakan apa yang sebenarnya terjadi saat itu. Ternyata katanya ia hanya mau pipis dan cebok sendiri. Terus setelah selesai baru dibuka pintunya. Ya ampuun kamu memang hebat nak, tapi pliiiiss jangan diulangi lagi ya..
Saat itu aku berikan penjelasan bahwa hal itu tidak boleh dilakukan lagi selain karena kamu masih kecil juga karena itu membahayakan kalau kamu terkunci sendirian di kamar mandi. Bagaimana kalau kamu terpeleset di jamban sementara pintu terkunci tentu tak ada yang bisa menolong kan. Atau ketika kamu menemukan kecoa, cicak, atau bahkan tikus sendirian di kamar mandi bagaimana cara Aline mengeluarkan mereka hayooo? Sejenak ia berfikir, semoga pertanda mengerti ya Allah..
“Menulis bagiku adalah berbagi dengan cara menuangkan rasa yang ada. Rasa yang tercipta dalam dada, dalam penglihatan, dalam pendengaran, dalam penciuman, dalam sentuhan. Dengan membaca kita menjadi tahu akan dunia, tapi dengan menulis kita akan dikenal dunia”