Penulis dan pembicara itu ibarat dua sisi mata uang, tak bisa dipisahkan. Orang yang memiliki keterampilan menulis sangat baik belum tentu kemampuan public speaking-nya juga baik, demikian sebaliknya. Bagi seorang penulis, menjadi pembicara sebab kegiatan menulisnya merupakan sebuah konsekuensi.
Dalam acara Seminar Kpenulisan untuk Siswa/i SMUN 1 Sumedang |
Dalam acara Workshop Sehari Jadi Buku bersama IP Batam. |
Dalam acara talkshow buku DDMA di Masjid Al Baidho |
Alhamdulillah penampilan perdana saya atas karunia Allah berjalan sangat lancar dan hidup. Saya merasa begitu tenang ketika berbicara, intonasi suara saya lebih stabil, bicara pun santai, serta tidak ada batuk-batuk selama berbicara. Allahu Akbar. Acara selesai, saya begitu lega. Nah, kira-kira apa ya yang membuat saya bisa berubah demikian? Lanjut bacanya dulu ya, nanti saya jabarkan.
Masya Allah, bisa 1 poster bareng Ahmad Rifai Rifan dan Tere Liye. |
(02/18) Dalam acara meet up Blogger Muslimah. Sangat bersahaja dan ramah |
(12/18) Sosok teh Khadijah yang begitu inspiratif dan cerdas. Perjalanan hijrah dan dakwahnya juga mengena di hati. |
Dan kamu (Muhammad) tidak pernah mengharap agar Al Quran diturunkan kepadamu, tetapi ia (diturunkan) karena suatu rahmat yang besar dari Tuhanmu, sebab itu janganlah sekali-kali kamu menjadi penolong bagi orang-orang kafir.
Jadi begini, apa-apa yang membuat kita sulit bisa jadi karena kesalahan kita sendiri. Nah ada baiknya lakukan solat taubat sebagai bentuk menyingkirkan perisai (dosa), sehingga doa-doa kita lebih mustajab. Namanya ketika kita tampil ya, segala sesuatu bisa saja terjadi, termasuk sesuatu yang membuat kita jadi malu. Yakin saja apa yang terjadi, itulah yang terbaik menurutNya. Buat saya sebagai pembicara ala-ala dan pemula, yah ini perlu banget dilakukan.
6. Solat hajat
14 Comments. Leave new
Makasih tipsnya mbak, btw, jadi penasaran saya sama sampah emisi tandatangan saya, soalnya saya juga termasuk introvert
Pasti sedikit berbeda ya, Mbak? Tapi kalau sudah terbiasa menulis biasanya akan mengalir deh kalau waktu bicara, meski perlu naikan jam terbang agar terbiasa. Terus semangat ya, Mbak Dwi…
Hebat, sudah berhasil keluar dari "ketakutan" pribadi. Dalam hal berbicara sebenarnya aku lebih nervous sekarang ketimbang dulu. Pengaruh profesi juga, aku dl kerja di bagian manajemen, otomatis banyak ngomong dan bertemu banyak orang. Kalau skrg, mau ke event aja kadang masih keder, wkwk. Btw analisa tanda tangan? Aku agak khawatir kalau harus ganti, hehehe. Tapi penasaran, hahaha. #labil
makasih sharingnya
Salut Mbak Dwi…keren ini.
Berhasil merubah diri jadi percaya diri tampil ..jadi pembicara pula. Masya Allah!
Baru tahu ada terapi 5anda tangan,…wah ilmu baru nih.
Mantap tipsnya, keren euy..
Bisa satu forum sama penilis2 terkenal
Keren mbak Dwi, Alhamdulillah itulah kejutan tak terduga menjadi penulis yaa
Mba Dwi.. dirimu super sekali. Makin tinggi jam terbangnya, makin berkibar auranya. Selamat ya.. semoga selalu menjadi terang bagi sekelilingmu.
Dulu saat memutuskan untuk fokus menulis, saya kira gak akan ada acara bicara di depan umum. Secara saya juga grogian alias gak bisa ngomong di depan umum.
Tapi seiring waktu ternyata saya juga dituntut untuk bicara. Sampai sekarang masih grogian sih..hihii..
Saya jadi penasaran dengan terapi tanda tangan, bisa membantu menghilangkan grogi gak ya?
MasyaAllah, saya pun jadi ikit deg deg an loh mbak kalau mau tampil begitu. Padahal dulu background saya ketua osis, asisten manager, dan relation, udah terbiasa tampil… Lama enggak diasah jadi nervous sekarang… Makasih mbak Dwi jadi catatan penting untuk memulai tampil lagi….
Waaaww…dari seorang yg introvert jd lncar berkomunikasi di dpn publik. Keren ihh bisa foto samaan Khadijah…toppp
Tak q sangka makk mo tampil kmrn segini persiapannya….
Yang penting kita jadi diri sendiri ya mak
Smua ni atas kuasaNYA
MasyaAllah, ekstra keren Mbak Dwi Arum ini. Aku pernah tandatangannya oleh teman Grapholog, pernah belajar SEFT, kadang suka kadang deg-degan kalau berbicara di depan umum, tapi beneran nggak pernah ingat sholat taubat dan sholat istikharah sebelum acara berlangsung. Jleb banget diingetinnya.
Masyaallah pengalaman yang luar biasa ya mbak. Menjadi penulis itu memang harus belajar jadi pembicara juga. Kalaupun belum jadi narasumber minimal jadi berani bertanya saat di forum umum hehehe