Sebelum menikmati libur panjang, sekolahku mengadakan field trip ke taman buah. Aku senang sekali apalagi Bunny, si Kelinci kesayanganku dibolehkan ikut.
“Yuk, Alin lekas berangkat! Jangan terlambat, nanti kita bisa ditinggal.” Ajak Bunny.
“Iya Bunny. Kamu cantik sekali dengan baju pink itu” Puji Alin.
Ketika sampai di sekolah, tiga buah bus pariwisata telah menanti. Alin dan Bunny pun bergegas mencari bu guru untuk mengabari kehadiran mereka.
“Alin, itu Bu guru! Tunjuk Bunny ke arah Bu Kus.
“Iya betul, ayo kita ke sana.” Ajak Alin kepada Bunny.
“Assalamualaikum Ibu Kus, maafkan hampir kami terlambat.” Sapa Alin.
“Waalaikumsalam Aline sayang. Bus kita akan berangkat 10 menit lagi. Sekarang pakai name tag-nya dulu supaya petugas taman buah nanti mudah mengenali. Bunny juga ya pakai.”
“Iya, terima kasih Bu Kus” ucap Alin dan Bunny bersamaan.
“Anak-anak, naik busnya antre ya. Semua berbaris rapi ke belakang. Pegang pundak teman di depan kalian.” Seru Bu Kus kepada seluruh anak TK Cinta Bangsa.
“Alin, mengapa kita harus begini kaya kereta api saja?” Tanya Bunny penasaran.
“Iya Bunny kata Bunda kita harus membiasakan diri untuk mengantre supaya tertib. Kan kalau tertib jadi lancar.”
“Jadi bisa lebih cepat ya kita masuk ke bus?” Tanya Bunny.
“Iya Bunny, betul sekali”
“Alin, lihat! Zico memotong antrean di depan.” Teriak Bunny.
Bu Kus yang mendengar teriakan Bunny, segera menoleh ke arah Zico. Ternyata Zico sedang berebutan naik bus dengan Naya.
“Hayo, Zico minta maaf sama Naya. Karena kamu baru datang jadi kamu ambil antrean paling belakang ya. Di sana ada Bu Ana kok”
Zico pun menuju barusan paling belakang, tepat di depan Bu Ana.
***
Sesampainya di taman buah.
“Woow.. Bagus sekali ya Bunny taman buah ini. Rasanya aku ingin memakannya saja.” Ucap Alin sambil melihat-lihat kebun buah.
“Bunny lihat! Ada kebun wortel, kamu pasti suka.” Teriak Alin penuh semangat.
“Iya Alin, aku jadi laper nih.” Jawab Bunny sambil memegang perutnya.
Karena sampai taman buah sudah siang. Anak-anak TK beserta para guru memilih makan siang terlebih dahulu. Semua sudah mengantre dengan rapi, tetapi …
“Zico, antre dong. Kan kita semua juga sudah lapar” teriak Alin kepada Zico.
“Aah, aku kan sudah lapar.” Jawab Zico.
Alih-alih ingin cepat. Zico justru memperlambat laju antrean. Zico sempat bersitegang dengan Naya. Naya yang tidak mau mengalah membuat Zico marah. Akhirnya mereka berdua malah bertengkar. Bu Guru yang niatnya ingin langsung membagikan makanan jadi mendamaikan Zico dan Naya terlebih dahulu.
“Ayo Zico minta maaf ya sama Naya. Akibat kamu menyerobot, teman-teman jadi harus mengantre lebih lama.” Perintah Bu Kus kepada Zico.
“Naya, maafkan aku ya sudah menyerobot. Aku sudah lapar sekali.” Zico berkata sambil mengulurkan tangan kanannya.
“Iya Zico, sudah aku maafkan. Aku juga lapar” Jawab Naya yang juga mengulurkan tangan kanannya.
” Nah, kan anak-anak seandainya saja kalian mau tertib mengantre mungkin saat ini kita sudah kebagian makanan semua. Belajar untuk bersabar ya menanti giliran. Mengantre, walaupun kelihatannya lama tetapi kalau tertib dan rapi justru bisa mempercepat laju antrean.” Terang Bu Kus.
“Hehehe …” Tawa Zico dan Naya bersama-sama.
“Tuh kan Bunny, akibat tidak mau mengantre. Tidak hanya merugikan orang lain tapi juga diri sendiri.” Ucap Alin kepada Bunny yang sedang memperhatikan Bu Kus mendamaikan Zico dan Naya.
“Iya ya Alin, sekarang aku mengerti mengapa kita harus mengantre“