Menjaga Daya Tahan Tubuh-Di tengah gempuran berita tentang COVID-19, ada satu kata kunci yang membawa angin segar mengapa meski jumlah kasus positifnya tinggi, namun umumnya tinggi pula tingkat kesembuhannya (tanpa mengesampingkan kehendak Yang Maha Kuasa) yakni sistem imun yang baik.
Sistem imunitas didesain untuk mengenal dan menghancurkan benda asing yang masuk kedalam tubuh manusia termasuk patogen. Patogen adalah agen biologis bisa berupa virus, bakteri, jamur yang menyebabkan penyakit pada inangnya.
Bagaimana Menjaga Daya Tahan Tubuh?
Dalam buku Jurus Sehat Rasulullah karya Ust. Dr. Zaidul Akbar, tertulis bahwa ternyata dalam tubuh manusia ada 3 macam kuman, yakni kuman baik, kuman jahat, dan kuman netral. Jumlah ketiganya tidak sama. Persentasenya kuman baik 30%, kuman jahat 20%, dan kuman netral 50%.
Kuman netral inilah yang apabila kita beri asupan yang baik pada tubuh, maka dapat berubah peran menjadi kuman baik. Demikian sebaliknya bila asupan yang masuk dalam tubuh jelek, maka kuman netral dapat berubah peran menjadi jelek pula.
Masya Allah, benar ya kalau Allah sudah menciptakan kita dengan sebaik-baiknya penciptaan. Jadi setiap orang sudah dibekali sistem imun, lalu tinggal kita menjaga agar imunitas ini senantiasa berada dalam kondisi optimal.
Lalu, bagaimana untuk mendapatkan sistem imun yang baik? Hal ini tak lepas dari berbagai aspek yang meliputi sisi spiritual, mental, fisik, hingga intelektual.
1. Kesehatan Spiritual
Harus disadari bahwa kita semua adalah makhluk spiritual. Keberadaan kita di muka bumi ini jelas atas kehendak Allah Yang Maha Kuasa. Oleh karenanya untuk memperbaiki segala aspek dalam hidup, penting untuk mengembalikan semuanya pada Allah sehingga kesehatan spiritual pun dapat kita raih.
Bagaimana cara menjaga kesehatan Spiritual?
Dalam hidup tentu kita pernah melakukan kesalahan dan rasa bersalah yang berlebihan ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan dalam hidup. Maka selain mengerjakan kewajiban seperti solat 5 waktu, puasa Ramadhan, dan lainnya kerjakan pula solat taubat dengan kesungguhan.
Bahkan saya pribadi menyarankan untuk melakukan rukyah mandiri sesuai syariat. Bisa dengan membaca surat Albaqarah yang dikhatamkan dalam 3 hari.
Baca juga : Pengalaman Rukyah Mandiri
Alhamdulillah baik dari pengalaman pribadi maupun teman-teman yang melakukan ini, atas izin Allah hati menjadi lebih tenang.
Jangan lupa sering-sering berinteraksi dengan Alquran, menghadiri kajian, melakukan perbuatan baik, dan menjauhi perbuatan buruk (dosa).
Sementara bagi agama lain bisa melakukan pendekatan spiritual sesuai keyakinan masing-masing.
2. Kesehatan Mental
Di masa seperti ini, rasanya mental sangat perlu mendapat perhatian. Masifnya pemberitaan membuat otak seperti tak punya jeda untuk mengolah informasi yang lain. Padahal banyak kan sebetulnya pekerjaan yang bisa kita lakukan.
Sejatinya rasa sedih, takut, marah, termasuk bahagia adalah wajar. Ini namanya emosi dan kita tak bisa hilangkan ini dari diri kita. Menurut Dr. Aisha Dahlan, yang bisa kita lakukan adalah minta kepadanya untuk mengangkat rasa tak nyaman tersebut.

Tabel ini menjelaskan mengapa saat energi emosi kita rendah kita minta kepadaNya agar diangkat level energinya ke dalam lingkungan Power.
3 Langkah Mengelola Emosi:
Masih menurut dr. Aisha Dahlan, ada 3 Cara untuk merelease emosi negatif, yaitu:
- Mengakui
Aku saja perasaan kita. Misal merasa takut, ya akui, tapiiiii… Akui dihadapkan Allah. Bilang, ya Allah aku merasa takut, karena tadi ada pemberitaan tentang wabah yang aneh-aneh - Minta diangkat
Emosi manusia itu ada tingkatan ya, yang paling rendah adalah malu. Maka minta agar emosi negatif ini diangkat. Lanjutkan doanya, “ya Allah, tolong angkat rasa takut ini” - Istigfar
Atur pernafasan sambil ucapkan istigfar. Astagfirullahhaladziim… Menurutnya ucapan istigfar lebih efektif ketimbang menarik nafas dalam biasa. Ketika kita mengucapkan istigfar secara otomatis kita akan menarik nafas dalam dan mengeluarkan pelan-pelan emosi negatif tersebut. Sambil dibayangkan ya emosi negatifnya keluar saat kita mengeluarkan nafas.
Nah itulah 3 cara mengelola emosi negatif. Selain itu ada pula cara yang bisa kita lakukan agar pikiran lebih terkendali, mental sehat pun diraih.
Baca juga : Menemukan Keseimbangan Hidup
Bagaimana Menjaga Kesehatan Mental?
Memaafkan dengan ikhlas
Ingat kan tadi kita sudah taubat alias meminta maaf kepada Allah. Nah sekarang kita juga harus ikhlas memaafkan semuanya, baik kesalahan kita, orang tua, teman, guru, keadaan dan lainnya. Apabila kita sudah bisa memaafkan insya Allah hati akan lebih tenang.
Berpikir positif
Latihlah diri untuk berpikir positif. Ketika ada pikiran jelek melintas, segera skip menuju hal-hal positif. Berpikir positif akan membuat kita optimis menjalani hari-hari dan bahkan dapat menarik hal-hal baik lainnya, lho.
Tersenyum
Bahkan memaksakan tersenyum tetap dapat membuat otak kita mengeluarkan hormon bahagia, lho. Sebagaimana yang kita tahu, bahagia dapat meningkatkan sistem imun. Selengkapnya, yuk baca tulisan saya Manfaat Tersenyum bagi Kesehatan.
Social Media Distancing
Sementara waktu jauhilah media-media sosial. Hindari menonton, membaca, atau mendengarkan berita yang membuat hati menjadi cemas. Kebanyakan mendapat informasi yang mendadak dan terus menerus bisa membuat otak sulit mengolah hal lainnya.
Padahal semestinya kita bisa produktif bahkan berkontribusi untuk kebaikan. Coba deh sehari tidak kepo dengan pemberitaan yang membuat kamu khawatir. Bila kerasa efek positifnya, lanjutkan saja.
Buat aku sih 4 hal ini saja kalau bisa kita terapkan dengan disiplin sudah bisa membuat hati lebih tenang dan otak dapat berpikir jernih.
3. Kesehatan Fisik
Menjaga kesehatan fisik juga penting, ada banyak hal yang bisa kita lakukan, antara lain:
Jaga pola makan sehat
Makanlah makanan yang sehat, bervariasi, dan buat muslim pastikan halal. Ingat pedoman gizi seimbang, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Jangan lupa perbanyaklah sayur dan buah serta air putih, ya!
Hindari makanan instan minim gizi, minuman bersoda, rokok, alkohol, dan sebagainya.
Baca Juga : Tips Mencegah Flu Secara Efektif
Istirahat teratur
Tidurlah 6-8 jam setiap malamnya. Tidur efektif untuk meregenerasi sel-sel tubuh. Itulah mengapa kita yang cukup tidurnya akan bangun di pagi hari dalam kondisi yang lebih segar dan bersemangat.
Aktif Bergerak
Rutinlah exersice setidaknya berjalan kaki atau bila tidak memungkinkan senam saja di rumah. Lakukan setidaknya 5x dalam seminggu 30-60 menit. Selain bermanfaat untuk fisik, olahraga juga dapat membantu meningkatkan Mood.
Berjemur
Dulu orang mengira mendapatkan sinar matahari pagi baik bagi kesehatan. Ternyata menurut penelitian, sinar matahari yang terlalu pagi justru tidak baik bagi kulit. Sinar pagi menghasilkan UVA memiliki panjang gelombangnya sangat panjang bisa menembus, kaca, baju, dan awan. Sinar UVA ini dapat menyebabkan keriput dan kanker.
Nah yang bermanfaat bagi tubuh adalah sinar UVB. Sinar UVB panjang gelombangnya pendek maka untuk mendapatkannya kita perlu menunggu waktu sejenak agar matahari sedikit meninggi. Menurut beberapa penlitian di Indonesia untuk mendapatkan sinar UVB sudah bisa diperoleh mulai pukul 08.00 hingga 11.00.
Tidak perlu lama-lama sekitar 15 menit sudah cukup untuk mendapatkan provitamin D dari matahari. Durasi penjemurannya pun bisa berbeda setiap orang tergantung pada warna kulit. Semakin gelap maka durasi semakin lama, begitu pun sebaliknya.
Vitamin D ini manfaatnya banyak selain bagus untuk tulang juga dapat menjaga daya tahan tubuh kamu alias meningkatkan sistem imun.
Kesehatan Intelektual
Bila spiritual sudah mendasari, emosi terkendali, fisik terjaga, jangan lupakan kesehatan intelektual. Menjaga kesehatan intelektual juga sama pentingnya bagi tubuh.
Kesehatan Intelektual meliputi usaha untuk secara terus-menerus tumbuh dan belajar untuk beradaptasi secara efektif dengan perubahan baru.
Sehat secara intelektual bukan sekadar pandai memecahkan soal-soal ujian tertulis melainkan bijak mengelola pikiran agar apa yang ditulis, disampaikan benar bermakna. Tidak sembarang menyebarkan berita palsu (hoaks). Alih-alih terlihat up to date justru menambah kerisauan masyarakat.
Salah satu cara sederhana menjaga kesehatan intelektual adalah dengan banyak membaca melalui sumber yang terpercaya, berlatih menulis hal-hal yang bermanfaat dan membawa kebaikan, serta berdiskusi yang sehat.
Mungkin terkesan ribet, namanya juga ikhtiar dalam menjaga amanah kesehatan dariNya. Namun percaya deh, bila semua aspek tersebut terpenuhi insya Allah dapat menjaga daya tahan tubuh kita, sehat luar dalam, lebih produktif bahkan bisa berkontribusi untuk sesama. Nah, itulah ya cara menjaga daya tubuh secara holistik menurut aku.
Referensi:
https://in.vaccine-safety-training.org/how-the-immune-system-works.html
Maulana, Heri D. J. Promosi Kesehatan, 2007, Jakarta: EGC
https://rumaysho.com/3028-jika-hati-baik.html
Tulisan ini diikutsertakan dalam #TantanganBlogging bersama IIDN (Ibu-Ibu Doyan Nulis)