Yuk, jadikan Ramadhan sebagai momen tepat ajarkan anak berzakat!
Bahkan Allah Swt juga memberikan satu malam yang lebih baik dari seribu bulan dan sungguh beruntunglah ia yang mampu meraihnya dengan banyak melakukan amal saleh. Semoga kita menjadi salah satu di antaranya yang mendapatkan malam penuh keberkahan tersebut ya. Aamiin …
Agaknya bulan Ramadhan menjadi momen yang tepat untuk mengajarkan anak agar paham apa saja yang menjadi kewajibannya sebagai seorang muslim. Bulan ini adalah bulan di mana kita bisa mengaplikasikan 4 dari 5 rukun islam sekaligus.
Apa saja sih Rukun Islam?
1. Membaca dua kalimat syahadat
2. Sholat 5 waktu
3. Puasa di bulan Ramadhan
4. Membayar zakat
5. Berhaji
Kecuali poin 5, karena berhaji hanya dapat dilakukan saat bulan dzulhijah, sementara bagi yang sedang tidak berhaji kita dianjurkan untuk berkurban.
Di bulan Ramadhan ini selain mengajarkan solat dan puasa, kita juga bisa ajarkan anak mengenai zakat.
Sebenarnya apa sih zakat?
Mengapa harus berzakat?
Apa Manfaat berzakat bagi anak?
Bagaimana cara mengajari anak berzakat?
Di mana kita bisa menyakurkan zakat?
Yuk, kita bahas satu persatu!
Zakat adalah …
Dalam KBBI zakat diartikan sebagai jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak.
Zakat memiliki banyak makna antara lain membersihkan atau menyucikan jiwa dan harta, memberi keberkahan hidup, menyuburkan harta, serta jauh dari masalah harta.
Menagapa harus berzakat?
Sebagai rukun islam keempat, zakat hukumnya wajib dikeluarkan. Ada banyak ayat Alquran yang menerangkan perintah berzakat, antara lain:
Quran Surat Al Baqarah :43
“Dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.”
Quran Surat Al Hajj: 41
(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.
Quran Surat Al Ahzab: 33
dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.
Masih banyak ayat lainnya dalam Alquran yang menerangkan perintah berzakat. Bila kita perhatikan perintah berzakat banyak bersanding dengan perintah mendirikan sholat. Sholat merupakan tiang agama, sebagaimana sholat maka zakat pun berperan mengokohkan dien Islam.
Senada dengan sabda Rasulullah Saw ketika memerintahkan pada Mu’adz yang ingin berdakwah ke Yaman,
“… Jika mereka telah mentaati engkau (untuk mentauhidkan Allah dan menunaikan shalat ), maka ajarilah mereka sedekah (zakat) yang diwajibkan atas mereka di mana zakat tersebut diambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan kemudian disebar kembali oleh orang miskin di antara mereka (HR. Bukhori dan Muslim).
Syariat mengenai zakat tak perlu diragukan lagi hukumnya. Oleh karena itu, penting bagi kita para orangtua untuk mengajarkan berzakat pada anak sejak dini. Selain untuk menyucikan jiwa dan harta, berzakat juga memiliki banyak manfaat yang bisa dirasakan anak
Manfaat mengajarkan berzakat pada anak sedini mungkin
1. Menumbuhkan sikap peduli
Pada hakikatnya berzakat adalah berbagi. Anak-anak perlu tahu bahwa di luar sana masih banyak yang hidup dalam keterbatasan dan membutuhkan uluran tangan kita untuk meringankan bebannya. Dengan berzakat artinya kita peduli terhadap keadaan saudara sendiri.
2. Menumbuhkan rasa syukur dan cukup
Ketika kita mampu memberikan zakat, artinya kita memliki kelebihan harta. Dengan mengajari anak berzakat akan tumbuh rasa syukur karena telah Allah titipkan harta lebih dari yang lain. Sekaligus menumbuhkan rasa cukup dengan harta yang kita miliki.
3. Melatih pengendalian diri
Melatih anak berzakat sekaligus akan melatih pengendalian dirinya. Karena dalam berzakat, anak jadi belajar mana kebutuhan yang menjadi skala prioritasnya, meski kadang harus menunda kesenangan sesaat demi bisa membahagiakan sesama.
4. Melatih kedisiplinan
Ketika kita melatih anak berzakat, secara tak sadar kita juga melatih kedisiplinannya. Katakan saja zakat penghasilan (uang jajan yang didapatkan dari orangtua) harus ia keluarkan setiap bulannya. Dengan demikian ia bisa berlatih untuk disiplin menabung agar bisa membayar zakat.
5. Mengasah intelektualitas
Berbeda dengan sedekah, infak, maupun wakaf, untuk waktu pelaksanaan dan besaran nilai zakat ada ketentuannya sendiri. Anak akan belajar kapan ia harus membayar zakat fitrah, zakat penghasilan, serta berapa besaran nilainya yang harus dikeluarkan.
Misal zakat fitrah ia harus keluarkan 3.5 liter beras atau uang yang senilai dengan itu. Pada zakat penghasilan misalnya 2.5% dari penghasilan yang ia dapat. Penghasilan anak dari mana? Bisa dari uang jajan yang kita berikan atau bisa juga dalam bentuk mainan sebagai contoh sederhananya. Dari sini anak selain belajar berzakat juga sekaligus belajar berhitung.
6. Meningkatkan takwa pada sang Pencipta
Berzakat adalah perintah Allah Swt. Dengan melakukan apa yang diperintahkanNya artinya kita juga mengajarkan anak untuk patuh pada perintah Allah Swt. Dengan demikian semoga kelak anak menjadi insan yang bertakwa dan berakhlakul karimah.
Bagaimana cara mengajarkan anak berzakat?
Untuk mengajak anak melakukan sesuatu yang baru memang perlu seni agar tumbuh kesadaran dari dalam diri anak sendiri. Nah, berikut adalah hal-hal yang bisa kita lakukan untuk melatih anak berzakat.
1. Mengenalkan arti dan manfaat berzakat
Mungkin kita sudah sering mengajarkan anak untuk berbagi namun perlu dipahami tidak semua jenis berbagi masuk dalam bentuk zakat. Padahal zakat hukumnya wajib.
Kita bisa jelaskan selain bersedekah, kita juga harus mengeluarkan harta kita untuk berzakat. Karena zakat ini wajib dilakukan oleh setiap muslim yang mampu sebagai wujud aksi nyata rukun islam keempat.
Selain mengenalkan zakat, kita juga perlu pahamkan manfaat yang bisa ia dapatkan. Zakat bisa membersihkan harta dan jiwa kita. Serangkaian manfaat di atas juga akan sangat menarik bila bisa kita lakukan sambil melibatkan anak secara langsung.
2. Melibatkan anak membayar zakat secara langsung
Inilah sebabnya saya katakan Ramadhan bisa menjadi momen yang tepat untuk mengajarkan anak berzakat. Karena di bulan Ramadhan inilah ada kewajiban membayar zakat fitrah.
Kalau perlu libatkan anak menakar beras 3.5 liter atau biarkan ia menghitung sendiri uang zakat yang setara dengan itu. Kemudian ajak anak untuk menyerahkannya secara langsung ke amil zakat atau ke masjid. Hal seperti ini bisa menjadi pengalaman baru bagi anak bahkan bisa membekas hingga ia dewasa kelak.
3. Latih anak menyisihkan uang sakunya untuk membayar zakat.
Setelah kita ajak anak menyerahkan secara langsung zakatnya, maka kita bisa follow up agar ia mau menyisihkan uang sakunya untuk diberikan pada yang membutuhkan.
Kita bisa buatkan kotak amal yang kelak bisa ia gunakan baik untuk sedekah, infak, maupun zakat. Jadi begitu anak mendapatkab uang, baiknya langsung pisahkan berapa yang akan dimasukkan ke kotak amal maupun yang akan dimasukkan dalam celengan atau tabungan pribadinya. Agar anak tidak terjerumus pada sifat boros dan lupa bahwa ia harus berbagi, karena ada hak orang lain juga di sana.
Di mana kita bisa menyalurkan zakat?
Mungkin di antara kita ada yang bingung dengan bagaimana perhitungan zakat serta di mana saya harus menyalurkannya. Beberapa tempat ini bisa menjadi alternatif untuk menyalurkan zakat kita.
1. Masjid sekitar rumah
Biasanya saya dan suami mengajak anak secara langsung ke masjid malam menjelang Idul Fitri untuk menyerahkan zakat fitrah. Suasana masjid yang ramai menjelang hari raya juga menambah antusiasme anak.
2. Di sekolah
Saya masih ingat, dulu saat duduk di bangku sekolah dasar, pihak guru suka memberikan semacam voucher untuk berzakat. Nah, tempat ini mungkin bisa jadi alternatif juga menyalurkan zakat.
3. Langsung berikan pada yang berhak
Kalau untuk zakat saya jarang lakukan hal ini karena khawatir tidak tepat sasaran. Namun kalau di lingkungan tempat tinggal kalian dipastikan ada yang berhak menerimanya kalian bisa menyerahkannya secara langsung. Siapakah yang berhak menerimanya? Dalam firmanNya QS. At Taubah ayat 60, Allah menerangkan: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu’allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”
4. Salurkan pada lembaga amil zakat yang terpercaya
Mungkin di antara kita ada yang bingung, di mana yah lembaga amil zakat yang terpercaya? Atau mungkin juga tidak paham berapa ya harta yang harus saya keluarkan untuk zakat? Apakah harta saya sudah mencapai nisab? Nah kalian yang punya pertanyaan seperti ini bisa hubungi Dompet Dhuafa sebagai lembaga amil zakat terpercaya.
Dompet Dhuafa telah banyak kontribusinya pada negeri, antara lain:

Sumber gambar: dompetdhuafa.org

- Dalam bidang kesehatan, Dompet Dhuafa tak hanya mmeberi layanan kesehatan, namun juga mengelola klinik, membangun rumah sakit, dan sebagainya.
- Dalam bidang pendidikan, Dompet Dhuafa memberikan program pendidikan dan beasiswa bagi anak yang tidak mampu.
- Dalam bidang ekonomi, Dompet Dhuafa juga membantu pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan melalui program pemberdayaan ekonomi.
- Dalam bidang pengembangan sosial, Dompet Dhuafa bersama para relawan membantu saudara-saudara yang tertimpa musibah dan tidak tahu arah.
- Dalam bidang agama, Dompet Dhuafa sendiri membantu penyebaran dakwah dan pembenahan akhlak masyarakat dengan membentuk Corps Dai Dompet Dhuafa.
Nah, dengan mendatangi lembaga zakat seperti Dompet Dhuafa kita tak perlu bingung lagi karena mereka bisa membantu kita menghitungkan berapa zakat yang harus kita keluarkan dan insya Allah tepat sasaran pada mereka yang berhak menerimanya.
Oya, sekarang kita juga sudah dimudahkan banget dengan layanan zakat onlinenya Dompet Dhuafa.
Membayar zakat secara online di Dompet Dhuafa sangat mudah, semudah klik tombol share pada tulisan ini 🙂 *smile
![]() |
Sumber gambar: dompetdhuafa.org |
Okey, Jangan takut berzakat! Yuk, salurkan zakat kalian melalui Dompet Dhuafa agar manfaatnya tersebar semakin luas!
9 Comments. Leave new
Setuju mbak, kadang momen berbagi seperti ini jarang kita dapati kecuali di bulan ramadhan. Anak anak berlatih kesabaran,berbagi dan bersyukur.
Makasih remindernya Mbak. Iya…saya selalu ingatkan anak² untuk zakat, karena udah pada kerja.
Memang ya mba, Bulan Ramadhan selalu jadi momen tepat untuk mengajari anak beragam hal yang positif termasuk berzakat ini. Semoga puasanya lancar sampe idul fitri yaa
Zaman masih sekolah dulu saya selalu berzakat lewat sekolah. Kalo sekarang, nggak tau masih ada atau nggak, ya? Soalnya anak-anak sekolahnya pindah terus setiap tahun, jadi nggak mudeng ama program sekolah mereka.
Enaknya zakat via email lembaga kayak gini pasti tersalurkan dengan tepat sasaran, ya, mb.
Setuju mbak, memang anak-anak harus dikkenalkan dengan aturan agama sedini mungkin
Benar juga ya, anak-anak harus diajarkan sejak dini akan hal-hal yang bermanfaat, termasuk urusan zakat. Dan, ternyata manfaatnya buat anak juga banyak.
Ah, aku setuju banget ini mbak. Mengajarkan agama pada anak lebih enk sejak usia dini. Cepet nyantolnya.
Mau aku praktikkan juga buat si kecil untuk berzakat bulan ini. Makasih,Mbak,artikelnya keren
artikel yang sangat inspiratif.. saya sangat setuju akan hal ini. Melalui zakat kita bisa mendidik anak-anak kita agar kepekaan sosialnya makin tinggi…