-Dalam masa kegelapan berabad silam lalu di daratan Eropa, Allah hadirkan secercah harapan dalam pengetahuan dan indahnya peradaban Islam di tanah Andalusia-
Saya selalu tertarik mendengar kisah kejayaan Islam khususnya di benua Eropa. Bagi saya Eropa adalah magnetnya para turis dunia termasuk muslim Indonesia. Keindahan alam, seni, budaya, kultur, bangunan-bangunan dengan arsitektur yang cantik hingga perbedaan iklim kerap menjadi alasan yang melatarbelakangi kunjungan ke negeri tersebut, tanpa terkecuali dengan Andalusia.
Andalusia merupakan salah satu wilayah otonom Spanyol bagian selatan sekaligus menjadi salah satu wilayah di Eropa yang memiliki catatan sejarah Islam cukup panjang. Banyak bangunan indah yang menjadi saksi bisu bagaimana Islam berjaya di tanah ini. Islam sendiri datang ke Spanyol melalui Afrika Utara pada tahun 711 Masehi. Siapa sangka lebih dari 7 abad lamanya Islam bertahan dalam masa keemasan di negeri ini.
Tujuh ribu pasukan dikirim ke Spanyol atas perintah Musa Ibn Nushair yang merupakan seorang gubernur Afrika Utara masa itu. Dibawah pimpinan Thariq ibn Ziyad, para pasukan berangkat ke Spanyol menyeberangi selat hingga tiba di kawasan berbukit yang kini dikenal dengan nama Gibraltar. Nama ini sendiri diambil dari nama Thariq ibn Ziyad, sehingga orang menyebutnya Jabal Thariq (Gunung Thariq), yang oleh lidah barat disebut sebagai Gibraltar.
Sesampainya di tanah Andalusia, tak disangka, Thariq justru membakar seluruh kapal yang membawa dirinya beserta para pasukan hingga ke Spanyol. Tindakannya ini tentu menimbulkan banyak tanya terutama bagi para pasukannya sendiri. Namun inilah sosok pemimpin sejati, pantang baginya mundur. Hanya ada pilihan, hidup mulia atau mati syahid. Andaikata muslim kalah, maka kapal tersebut akan digunakan oleh musuh menyeberang dan menginvasi ke Afrika. Masya Allah, pemikiran yang sungguh cemerlang.
Alhamdulillah atas izin Allah, Thariq beserta pasukannya berhasil menduduki wilayah Andalusia dan terus melebarkan kekuasaannya, mulai dari Cordoba, Granada, hingga Toledo. Saat itu Eropa yang sedang dalam masa kegelapan (dark age), Islam datang bak cahaya. Islam membawa banyak ilmu pengetahuan baik di bidang sains, teknologi, filsafat, bahasa, seni dan budaya. Pada masa itu, di sinilah pusat pengetahuan berada. Islam semakin berkembang, toleransi beragama antara Muslim, Yahudi, dan Kristen terjalin dengan baik.
Pada periode awal, Andalusia merupakan bagian dari Dinasti Umayyah dan menjadi kerajaan paling maju di seantero Eropa. Sayangnya masa keemasan ini tidak kekal, seiring waktu terjadilah perbedaan pandangan antar elite penguasa. Andalusia pun terpecah menjadi beberapa kerajaan kecil yang disebut taifa.
Saat itu muslim Spanyol tidak lagi memiliki sosok pemimpin yang kuat sementara konflik antara kesultanan Islam dan kerajaan kristen kian memanas. Di sisi lain, muslim Spanyol saat itu juga mulai meninggalkan nilai-nilai agama, semakin cinta akan dunia dan takut mati. Satu persatu wilayah Islam di Spanyol jatuh ke tangan kerajaan Kristen dan menyisakan Granada sebagai benteng pertahanan terakhir Islam di Spanyol.
Namun semua seolah terlambat, Islam semakin terdesak. Sementara dalam keadaan seperti ini, Sultan Muhammad, anak dari Sultan Granada justru melakukan pemberontakan terhadap ayahnya sendiri. Situasi yang begitu menguntungkan bagi kerajaan Kristen untuk menaklukan Granada. Di lain sisi, dari kerajaan Kristen justru mendapat suntikan kekuatan dengan menikahnya Raja Ferdinand dari Aragon dengan Isabella dari Kerajaan Castille. Inilah pernikahan yang menggabungkan dua kekuatan lawan demi cita-cita yang satu, menaklukan Granada hingga akhirnya Islam terusir dari Spanyol.
Sungguh memilukan, kehidupan yang damai pada masa kejayaan Islam di tanah Andalusia berakhir tragis dengan terusir, terbunuh, atau dipaksa murtad para muslim Spanyol masa itu.
Hingga saat ini, jejak-jejak kejayaan Islam masih bisa dirasakan di tanah Andalusia melalui beberapa bangunan bersejarahnya. Selalu ada doa dan harapan agar umat muslim terus bersatu membangun kembali peradaban dan perdamaian dunia.
Masjid Cordoba
Bangunan ini sudah beberapa kali beralihfungsi. Mulai dari yang awalnya merupakan kuil Pagan pada masa Romawi, kemudian berubah menjadi gereja Visigoth hingga selanjutnya pada saaat Islam masuk di abad pertengahan bangunan ini berdiri gagah menjadi sebuah Masjid megah bahkan untuk ukuran saat ini. Itulah Masjid Cordoba.
![]() |
Sumber gambar: Wikipedia |
Masjid Cordoba didirikan pada masa Khalifah Muslim Abdurrahman I tahun 785 M. Selama sekitar 200 tahun masjid ini terus mengalami pembangunan dan pengembangan. Pada masa Khalifah Abdurrahman II di Masjid ini dibangun menara kemudian pada masa Al Hakam II masjid diperluas lagi dan menambahkan mihrab untuk imam salat, selanjutnya renovasi terakhir adalah membangun penghubung ke istana pada masa al-Mansur Ibn Abi Aamir tahun 987 Masehi.
Pada masa keemasan Islam, Masjid Cordoba tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah melainkan juga sebagai tempat pengadilan syariah dan perkuliahan. Di sinilah jantung peradaban ilmu pengetahuan berada. Sebagai sebuah pusat pemerintahan Islam di Spanyol, Cordoba juga menjadikan masjid ini sebagai pusat kegiatan pemerintah dan aktivitas warga.
![]() |
Prayer Hall. Sumber gambar: Wikipedia |
Bangunan ini dari luar mirip sebuah benteng, dengan tembok yang menjulang tinggi mengelilingi seluruh area The Mezquita-begitu orang menyebut bangunan ini sekarang. Arsitektur Islamnya begitu kental, warna kuning emas dengan paduan kaligrafi menghiasi tiap gerbangnya.
Setelah masa reconquista (penaklukan kembali), masjid ini berubah menjadi katedral. Bagian tengah Masjid ini pun diubah menjadi altar utama dan tempat paduan suara. Meski begitu kita masih bisa melihat keindahan kaligrafi ayat-ayat Alquran pada dinding Mihrabnya. Dan pada 15 Desember 1994, UNESCO menetapkan The Mezquita sebagai salah satu tempat peninggalan bersejarah di dunia.
Istana Alhambra
Bagi saya bangunan ini lebih dari sekadar istana dengan arsitektur dengan nilai seni yang tinggi, namun lebih dari itu terdapat nilai historis yang menancap hingga ke relung hati saya sebagai seorang muslim. Bagaimana tidak, inilah benteng pertahanan terakhir umat muslim di Spanyol, sebelum akhirnya jatuh ke tangan kerajaan Kristen dengan begitu memilukan.
![]() |
Kompleks Istana Alhambra yang berada di kaki Pegunungan Sierra Nevada. Sumber gambar: Pixabay |
Istana yang dibangun pada tahun 1238-1358 Masehi ini didirikan oleh kerajaan Bani Ahmar atau bangsa Moor dari Afrika Utara. Alhambra merupakan kompleks istana yang berdiri kokoh di bukit La Sabica, Granada, Andalusia, Spanyol. Nama Alhambra sendiri berasal dari bahasa Arab Al Hamra yang berarti merah, karena memang istana yang juga berfungsi sebagai benteng pertahanan ini banyak dihiasi oleh ubin-ubin, bata, serta keramik berwarna merah.
Istana ini begitu megah, terdiri dari 3 kompleks utama yaitu Benteng Alcazaba, Generalife, dan Nasrid Palace. Ketiga kompleks ini tidak dibangun secara serentak melainkan bertahap yang disempurnakan oleh penerus-penerus tahta selanjutnya. Oleh karenanya, mereka yang berkunjung ke sini merasa bahwa 3 kompleks ini bukan sebagai satu-kesatuan melainkan seperti berdiri sendiri-sendiri.
Benteng Alcazaba merupakan kompleks pertama dan dibangun pada masa pemerintahan Muhammad I. Bangunan ini juga berfungsi sebagai barak militer. Temboknya begitu tebal dan kokoh bahkan konon katanya tak akan hancur meski meriam musuh menerjangnya. Sisi dalam benteng ini terdapat taman dan kolam dengan arsitektur yang indah. Salah satu yang menarik perhatian dari benteng ini adalah menara Tore de La Vella, dengan lonceng La Vella tergantung sebagai tanda kemenangan penguasa Spanyol pasca reconquista.
Alhambra, istana ini akan menuai decak kagum bagi siapapun yang melihatnya. Taman-taman di Genaralife yang tertata rapi, indah, dan beraneka warna serta jenisnya, di tambah kolam-kolam terbuka yang memantulkan langit Andalusia tampak begitu mengagumkan.
![]() |
Sultan membangun kanal air dan kebun bunga, pohon, buah karena ingin membuat gambaran surga di bumi. Sumber gambar: alhambradegranada[dot]com |
Sementara di sisi dalam terdapat Hausyus Sibb atau Taman Singa atau Lion Fountain, sebuah kolam kecil yang ditopang oleh 12 patung singa secara melingkar. Sayangnya saat ini, Lion Fountain tak lagi berfungsi seperti awal dahulu yang dapat digunakan sebagai penunjuk waktu. Jadi dari mulut patung singa ini dapat memancarkan air sesuai dengan waktu yang berlaku. Bila sedang pukul 1 maka hanya satu air yang mancur dari mulut patung singa, bila pukul 10 maka 10 air yang akan mancur dari mulut patung singa. Keigintahuan penguasa Spanyol selepas penaklukan Granada justru membuat sistem pengairan patung singa ini menjadi rusak. Kini seluruh patung singa tersebut memancarkan air bersamaan, tak ada lagi penunjuk waktu dari mulut si patung singa ini.
Desain interior Alhambra sangat kental dengan simbol ilmu pengetahuan dan nuansa Islamnya. Ukiran geometri serta kaligrafi Arab hampir menghiasi seluruh dinding dalam Alhambra. Tulisan “La Ghalib Illalah” banyak terpatri di dalamnya, tulisan yang berarti “tak ada kemenangan kecuali karena Allah” menjadi bahan bakar semangat perjuangan muslim Spanyol masa itu.
Setelah penaklukan, konon Raja Charles V begitu tekesan dengan keindahan Alhambra dan memutskan membuat istana di dalamnya tanpa merusak bangunan yang telah ada. Istana itu bernama Palace of Charles V. Perbedaan yang kentara adalah tak banyak ukiran seperti bangunan lainnya di Alhambra melainkan lebih banyak ornamen bergaya renaissance. Arsitektur Alhambra begitu rumit, kaya akan unsur ilmu pengetahuan mulai dari sistem pengairan, detail bangunan hingga gabungan seni yang begitu indah. Sulit melukiskan kemegahannya dengan kata-kata. Begitu indah dan bersejarahnya, bangunan ini pun turut masuk daftar situs warisan dunia oleh UNESCO sejak tahun 1984.
Demikianlah Alhambra berdiri gagah hingga kini menjadi saksi bagaimna ia merasakan masa-masa keemasannya dulu. Tak kuat membayangkan bagaimana Sultan Muhammad terpaksa memberikan kunci kota Granada dan terusir keluar melalui sebuah gerbang mungil bernama Gate of Wine, yang juga merupakan pintu masuk antara pemukiman dan istana raja (Nasrid Palace). Beriring tangis sang Sultan keluar merelakan Granada jatuh ke kerajaan Kristen, sementara snag ibunda justru mengecam sang putra, “Janganlah menangis untuk apa yang tak bisa kau pertahankan sebagai laki-laki.”
“Seandainya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan limpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mengingkari, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. Al-A’raf: 96).
Semoga kisah ini tidak sekadar menambah pengetahuan melainkan juga mempertebal iman Islam kita. Barangkali inilah, selama di dunia tak ada kesenangan yang abadi pun dengan kesedihan. Apa yang telah terjadi di tanah Andalusia baiknya menjadi pelajaran bagi kita umat muslim untuk selalu dekat denganNya. Kemunduran Islam justru bukan karena miskinnya harta maupun tahta, melainkan miskinnya iman kita kepadaNya. .
Andalusia dan Wisata Muslim
Membaca sejarah panjang tersebut agaknya tidak berlebihan bila menjadikan Andalusia sebagai destinasi wisata bagi umat muslim.
Menjaga solat serta kehalalan makanan adalah dua hal krusial yang biasanya sulit dilakukan saat berplesir ke negara-negara barat, padahal dua hal tersebut wajib bagi umat muslim. Oleh sebab itu, saya sangat menyarankan kawan-kawan mengikuti paket wisata muslim bila memang ingin berplesir ke negara di mana muslim menjadi minoritas karena biasanya di negara ini sulit mencari tempat ibadah dan makanan halal. Mencari paket wisata muslim juga bukan hal mudah, maraknya berita negatif terkait perusahaan travel menjadi ketakutan tersendiri bagi para calon pelancong.
Pengalaman saya sendiri dalam mencari paket wisata muslim adalah cari perusahaan perjalanan yang memiliki izin resmi, berpengalaman sejak lama, memiliki review positif dari para customernya, serta harga terbaik. Seperti pengalaman ke Perth Januari lalu yang akhirnya dipandu oleh muslim Malaysia. Mengetahui ada provider travel tour halal asli Indonesia seperti Adinda Azzahra akan menjadi pilihan utama bagi kami untuk menikmati kemudahahan perjalanan halal di negara-negara barat seperti Andalusia.
Karena sejatinya bagi umat muslim makna perjalanan adalah apabila ia mampu mengenal RabbNya lebih dekat, menggali hikmah, menemukan pesan-pesan cintaNya di tiap perjalanan dan bukan sekadar pemuas batin yang justru menjadikannya lalai akan kewajiban.
Wallahu A’lam Bishawab!
42 Comments. Leave new
Kalau membayangkan datang ke tempat-tempat itu (iya, baru bisa membayangkan saja), ada rasa senang sekaligus sedih. Senangnya karena (mudah-mudahan) bisa kesana, sedihnya karena kejayaan itu cuma tinggal kenangan.
Semoga ya bisa beneran ke sana menapaki jejak-jejak kejayaan Andalusia di masa lalu
Love bgt mba. Saya pas baca langsung pingin ke sana hahaha dan seolah nggak rela kalo ingat sejarah dulu dan kenyataannya sekarang.
Samaa mba, saya aja mrebes mili baca sejarahnya. Semoga ya ada rezeki bisa ke sana.
Seneng ya mba udah lihat ke sana secara langsung.sedangkan saya baru bisa baca sejarahnya aja
Saya juga sama kok mba. Semoga ini jadi bentuk pemantasan diri bisa ke sana menemukan pesan cintaNya di setiap perjalanan.
Artikel ini begitu kaya informasi. Ah jadi inget pelajaran Sejarah dulu, aku paling suka mempelajari bagian ini, Islam di Andalusia
Samaa mba, aku pun selalu tertarik membahas Andalusia.
Sejarah kerajaan2 Islam memang sangat menarik untuk diceritakan kembali, apalagi tidak semua org mengetahuinya, misalnya saya. Suatu saat mgkn perlu mengemasnya lebih sederhana sebagai cerita anak. Pasti menarik juga
Whuaaa, kereen jadi menemukan inspirasi ya membuat buku anak.
Itu salah satu bukti bahwa ilmu pengetahuan berkembang dari sana. Bangunan dengan arsitektur bernilai seni tinggi sudah ada sejak berabad silam lalu di Andalusia.
sedih banget kalau membaca cerita runtuhnya islam di Spanyol ini. sekarang kita cuma bisa mengunjungi peninggalannya saja. insyaAllah satu saat nanti Islam akan berjaya kembali
Aamiin Allahumma Aamiin.
Enggak terbayang bagaimana sensasinya kalau bisa menjejakkan kaki ke sana. Bittersweet, gitu. Terus, suka banget sama closing-nya, Mbak. Kita mundur bukan karena miskin harta dan tahta, tapi miskin iman kepada-Nya. Jleb banget!
Whuaa sensasinya ya, antara sedih dan senang pastinya mba. Sedih karena kejayaan itu tinggal kenangan. Senang karena bisa menyaksikan langsung bangunan bersejarah itu.
Andalusia dengan berjuta kenangan akan kejayaan Islam.
Pesan moralnya, jika kini kita juga miskin akan iman bukan tak mungkin kekalahan itu bisa kembali datang…Astaghfirullah.
Terima kasih sudah menceritakan ini kembali Mbak Dwi
Sama-sama mba Dian. Semoga ya kisah ini bisa mempertebal iman kita.
Wow kerennn! Bangunan di Eropa mah selalu bikin saya ngiler. Makasih info kerennya Mba Dwi…
Masjid Cordoba, mengingatkanku pada sebuah film yang pertama kali kutonton bersama Abi. Andais aja bisa ke sana bersamanya juga
Aamiin Ya Mujibasailiin. Semoga ya mba Diyanika, entah kapan gt bisa betulan ke sana
Andalusia sekarang seperti jadi monumen hidup bahwa Islam pernah berjaya dan membawa peradaban tinggi ya mbak, semoga jadi pemacu semangat generasi sekarang utk lbh mencintai agamanya, dan bukan tidak mungkin, eropa akan kembali dikuasai oleh muslim…
Aamiin ya Allah. Memang penting menumbuhkan minat baca pada generasi milenial kini, termasuk tentang sejarah peradaban islam
Ma sya Allah, arsitekturnya megah, yaa..
Banget mba, dan itu sudah ada sejak dulu.
Sama-sama mbok Betty. Betul banget cantik-cantik bangunan di sana.
Cita-cita lama banget pengen berkunjung kekebalan Europe untuk melihat kejayaan Islam djsana….
Sama kalau gitu mba Lia… Sampe pernah sempet kursus bahasanya, hee…
Wah, cantik dan antik ya bangunannya.
Iyah mba, sangat artistik ya…
Sejarah islam selalu keren ya. dimapaun berada punya keunikan trsendiri ya ka.
so beautiful, aku juga suka dengan budaya, sejarah dan seni. andalusia menambah keimanan dalam memperkaya khasanah budaya islam.
Whuaa sama mba kesukaan kita dan Andalusia ini paling menyentuh dari sisi sejarahnya.
kalau ada rezeki dan kesempatan pengen jg menelusuri jejak kejayaan ISlam di Eropa di masa lampau, tapi moga2 gak bikin terlena hehe, soalnya kan seharusnya lbh baik lagi, mungkin bisa jd penyemangat supaya jd muslim yg lebih baik lg trus lbh berkontribusi lg buat agama dan negara kali yaaaa 😀 #beratbenerinikomenku hahahaa
Saya juga mauuu, sukaa banget sama wisata muslim, karena menurutku perjalanan itu harus bisa mendekatkan hati kita padaNya dan menemukan pesan-pesan cintaNya di setiap jengkal perjalanan #beratjugajawabankuini
Masya Allah indah banget pemandangan2nya mbaaa. Makasih ilmu sejarahnha mba, hihi
Sama-sama mba… Terima kasih sudah berkunjung
kejayaan Islam dulu memang sampai ke eropa termasuk andalusia, wilayah spanyol. ternyata banyak juga peninggalannya ya..
Iyaah banyak, makanya itu tugas kita salah satunya untuk men-soundingnya.
Jadi pengen k situ, menelusuri jejak2 Islam supaya gak lupa sejarah
Saya jugaaa, suka banget sama wisata sejarah islam.
Sejarah islam dan wisata sejarah yg menarik
Menarik sekali,kalau berwisata melihat sejarah Islam khususnya Eropa. Semoga Islam bangkit, Banyak pengetahuan tentang Islam yang patut diketahui