“Ajarilah anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian diciptakan untuk zaman kalian”.
Generasi Milenial
Ciri Generasi Milenial
1. Fasih teknologi
2. Jaringan sosial media
3. Multitasking
4. Instan
Waspadalah Perilaku Negatif Generasi Cyber
1. Asosial
2. Tidak tangguh dalam proses, gampang putus asa
3. Konsumtif
4. Terburu-buru dan tidak teliti
5. Techno Junkies
6. Ikut-ikutan dan mudah dipengaruhi.
Anak Tangguh adalah Tanggung Jawab Orangtua
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. QS. 4:9
Anak-anak yang lemah adalah salah satu PR orang tua. Oleh karena itu kita harus mendidik anak yang patuh. 3 indikator anak patuh terhadap orangtua adalah:
Tangguh melewati ujian kesulitan
Tangguh melewati ujian syahwat
Tangguh melewati ujian marah.
Bermula dari iman (14:24)
Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit.
Jundub bin Junadah –radhiyallahu ‘anhu– berkata, “Kami telah bersama Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- ketika kami masih sangat muda. Kami mempelajari iman sebelum belajar al-Quran, kemudian barulah kami mempelajari al-Quran hingga bertambahlah keimanan kami karenanya.” (HR. Ibn Majah dan disahihkan oleh al-Albani)
Menguatkan ikatan hati
Amalan badan tidak akan diterima tanpa perantara amalan hati. Karena hati adalah raja, sedangkan anggota badan ibarat prajuritnya. Bila Sang Raja buruk, maka akan buruk pula seluruh prajuritnya. ” (Majmu’ Al Fatawa, 11/208).
Sosok ayah sebagai penyelamat
Ibnu Jarir, Ibnu Abi Hatim, Abusy Syekh meriwayatkan dari Muhammad bin Sirin radhiallahu anhu pada firmanNya: {لَوْلا أَنْ رَأى بُرْهَانَ رَبِّهِ } berkata: Ya’qub alaihis salam terlihat sedang menggigit kedua jarinya sambil berkata: Yusuf bin Ya’qub bin Ishaq bin Ibrahim Khalilur Rahman (Kekasih Allah yang Maha Rahman), namamu tercatat di antara para Nabi, sementara kamu sekarang melakukan perbuatan orang-orang bodoh!”
“Wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan, kulihat semuanya sujud kepadaku”.
Tugas orangtua di era cyber:
- Menjebol privasi anak, berbagilah cerita dengannya untuk meancing anak juga bercerita serta hindari banyak bertanya.
- Kuasai skill membuat anak rindu, bisa memasak, memijat, dan mendengar. Ini bisa rekomendasi para ibu bagaimana membanun keakraban dengan anak.
- Berikan hiburan alternatif sebagai bentuk menaklukan rasa bosan bukan dengan diberikan gadget namun manfaatkan apa yang ada untuk membangun kreatifitasnya.
- Sesekali anak diajak kebersamaan yang bermakna untuk melawan gadget. Bagi para ayah bangun skill menghibur, bermain, dan berpetualang
- Menyibukkan anak dalam segudang aktivitas. Latih anak memiliki daily rundown.
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan. QS. Al Hasyr:18
Managemen Gadget dalam Rumah
- Waktu. Sepakati bersama waktu yang terlarang.
- Durasi. Pada anak usia 0-2 tahun no gadget at all, anak usia 2-4 tahun maksimal 30 menit, anak usia 4-7 tahun maksimal 1 jam, dan puncaknya pada orang dewasa hanya 2 jam perharinya.
- Isi. Banhun kesepakatan, misal hanya 1 sosial messenger yaitu whatsapp maka line uninstall, sosial media 2 facebook dan instagram maka twitter uninstall.
- Lokasi. Sepakati lokasi yang tidak boleh menggunakan gadget, misal di kamar tidur, kamar mandi, dan meja makan.
- Situasi. Hindari pegang gadget saat mengaji, sekolah, menyetir, bertamu, termasuk menjadi tuan rumah.
Wallahu’alam bishawab.
16 Comments. Leave new
Senang baca artikel ini..lengkap sekali.
Dulu ngikuti Ustad Bendri yang memang fokus ke parenting dari sisi Ayah di Majalah Ummi.
Sayang dah enggak terbit lagi.
Memang sulit menjadi ortu di era milenial ini. Semoga kita dan keluarga senantiasa diteguhkan Iman dan Islamnya. Aamiin
Menjadi ibupun harus mendidik sesuai zaman anaknya, kalau tidak kita seperti katak dalam tempurung ya mbak
Susahnya jaman sekarang untuk sekedar mengalihkan perhatian anak agar tidak ke gadget terus. Susah payah berupaya mengajak si kecil bersosialisi di luar, eehh teman-temannya banyak yang bawa hape. malah beberapa ada yang sudah dibelikan hape sendiri. Nongkrongnya di tetangga yang punya akses free wifi unlimited. duuuh
Sepertinya saya harus belajar lebih konsisten lagi untuk menerapkan managemen gadget seperti yang mbak tulis. Terimakasih telah ditulari ilmunya daru ustad bendri, mbak
MasyaAllah ilmu parentingnya lengkap dan jelas banget bun. Betul yah banyak sekali orang tua jaman sekarang yang tak mau repot, padahal coba liat kalo sudah besar si anak. Kebanyakan mereka justru balik merepotkan kita. Naudzubillah. Semoga kita senantiasa jadi ortu yang istiqomah menjalankann segala syariat sebagai ortu sesuai tuntunan yah bun aamiin
alhadmulillah bisa baca artikel ini, lengkap dan berwawasan sekali. semoga nnati kalo sudah jadi orang tua. bisa mendidik anak sesuai dengan zamannya sehingga terhindar dari pengaruh negatif teknologi.
Seru nih kalau bermain sama anak, kadang mereka lupa bahwa pada jamannya anak-anak butuh banget aktifitas fisik. Dan selain butuh mereka itu suka ya mbak… Noce info, paling suka peran sng ayah yang bermain, berpetualang, dan menghibur, hihihi…
MasyaAllah, kajian yang sangat ndaging. Aku adalah salah satu orangtua yang pernah 'jahat' pada anak dengan memberikan ponsel saat aku kelelahan mengurus kantor. Butuh waktu memang untuk membuat kertas, pensil warna, krayon, penggaris, gunting, bola, dan jalan-jalan di alam terbuka, sebagai pengganti gadget. Alhamdulillah, sekarang rumahku sangat meriah dengan tempelan macam-macam di dindingnya. Tapi aku memang nggak 100% melepaskan gadget dari mereka. Sulung sangat antusias terhadap dunia satwa. Hapal banyak sekali nama-nama satwa yang aku sendiri nggak pernah ngerti. Media sosial tetap menawarkan hal positif dengan catatan orangtua tetap mendampingi. Jazakillah ulasannya, Mbak.
Susah juga menjauhkan anak2 dari gawai.Pernah, anak-anakku protes mengapa mereka tidak punya gawai sementara teman-teman dan sepupu mereka punya gawai pribadi padahal mereka seumuran. Duh…
Lengkap banget mbak penjabarannya suka bacanya, iya ya, tantangan oramg tua jaman now sangat besar. Saya mulai berasa nih punya anak mulai tumbuh remaja, berusaha menjadi sahabat baginya.
Walaupun empat dari lima anak-anak saya sudah dewasa tetapi saya masih punya satu putri yang masih remaja. Terima kasih sudah membagikan tulisan yang insya Allah sangat bermanfaat ini. Jangan lelah membagi ilmunya Mbak, masih banyak saudara-saudara kita yang perlu diedukasi.
Alhamdulillah…. tulisannya bermanfaat banget Mak, kadang anak saya suka protes dibolehkan main gadget cuma hari Sabtu dan hanya 1jam, ujung-ujungnya main hp di rumah tetangga sebelah.
memang ya Mak,di era milenial tantangan mendidik anak sungguh luar biasa karena banyaknya pengaruh dari luar,gadged misalnya. Sayang sekali jika orang tua tidak mau tahu dan malah menggunakan metode lama untuk mendidik anaknya.
Lengkap banget, nggak terasa ternyata panjang ya artikelnya…karena asik nulisnya, berganti-ganti font dan model tulisan, jadi nggak garing. Menarik diikuti sampai akhir
Wah, ust Bendri ini salah satu rujukan saya dalam bidang Islamic Parenting. Salah satu bahasan beliau yg kami terapkan adalah tentang Ayah Pengembara. Pas Karena kami sedang LDR-an.
Senangnya bisa bertatap muka langsung, ya. Yang dibahas pun yg pastinya sedang kita butuhkan.
Alhamdulillah, kami baru membelikan ponsel setelah kakak kelas 6, setelah ia lulus sebagai predator buku, setelah ngajinya lancar. Adik pun begitu, no gadget dari 0-2 th, sekarang2 ini baru kenal.
PR memang akan terus berjalan. Tantangan ortu zaman now ya. Termasuk menjadi Emak blogger, emang butuh siasat khusus agar pegang gawainya di waktu yg Pas. Makasih sharingnya 🙂
Adem baca artikel mb Dwi Arum. Rinci bnget dan berdaging juga kekinian sangat terkait dgn kondisi skrg. Mksh ya mb ulasannya…
Kajian penuh manfaat, ternyata kita juga harus terus belajar dan menahan diri agar dapat mendidik anak jadi sholehah di era ini.