Hidup hanya sekali,
Jangan menua tanpa karya dan inspirasi
-Ridwan Kamil-
Terlalu sayang membiarkan waktu
berlalu begitu saja. Kadang kita terutama saya suka gak sadar bahwa detik demi
detik terlewati tanpa hal berarti. Baru merasakan pagi, tahu-tahu sudah siang,
baru makan siang tahu-tahu sudah sore, baru main sama anak, tahu-tahu sudah
jamnya me-ninabobo-kan. Lalu setelah dicek, kok hari ini saya berasa belum
ngapa-ngapain ya? Target nulis belum tercapai, kerjaan rumah belum kelar,
me-time amburadul, aahh gak tau itu waktu habis untuk apa saja. Akhirnya yang
ada menyesal, merasa bersalah, dan punya target dobel untuk hari selanjutnya.
berlalu begitu saja. Kadang kita terutama saya suka gak sadar bahwa detik demi
detik terlewati tanpa hal berarti. Baru merasakan pagi, tahu-tahu sudah siang,
baru makan siang tahu-tahu sudah sore, baru main sama anak, tahu-tahu sudah
jamnya me-ninabobo-kan. Lalu setelah dicek, kok hari ini saya berasa belum
ngapa-ngapain ya? Target nulis belum tercapai, kerjaan rumah belum kelar,
me-time amburadul, aahh gak tau itu waktu habis untuk apa saja. Akhirnya yang
ada menyesal, merasa bersalah, dan punya target dobel untuk hari selanjutnya.
Dan pernah suatu ketika saat saya
membuka facebook melintaslah seorang sahabat di beranda yang ternyata di usianya
yang masih belia, beliau sudah mencetak banyak karya dan yang pastinya menjadi
inspirasi bagi sesama. Terus saya iri? Iya dong. Saya iri karena saat saya
berada di usianya, saya belum berpikir sejauh dia. Apalagi hingga menghasilkan
karya. Dulu prinsip hidup saya ya mengalir saja seperti air, entah mau dibawa ke mana
hidup ini. Apakah berakhir indah di luasnya samudera atau terhenti di sumbatan
aliran air yang penuh sampah-sampah?
membuka facebook melintaslah seorang sahabat di beranda yang ternyata di usianya
yang masih belia, beliau sudah mencetak banyak karya dan yang pastinya menjadi
inspirasi bagi sesama. Terus saya iri? Iya dong. Saya iri karena saat saya
berada di usianya, saya belum berpikir sejauh dia. Apalagi hingga menghasilkan
karya. Dulu prinsip hidup saya ya mengalir saja seperti air, entah mau dibawa ke mana
hidup ini. Apakah berakhir indah di luasnya samudera atau terhenti di sumbatan
aliran air yang penuh sampah-sampah?
Kalau kita mau concern sedikit saja,
ada banyak jalan yang bisa ditempuh untuk berkarya. Misalnya saja bagi kamu
yang suka musik, kamu bisa bernyanyi dan menginspirasi lewat lagu. Asalkan
fokus dan disiplin itu semua hanya tentang waktu untuk berada di puncak
popularitas. Contohnya saja Fathin Sidqia Lubis. Kamu pasti tahu kan siapa
gadis cantik ini? Lewat musik ia bisa berkarya dan menginspirasi anak-anak muda
seusianya. Bagi saya Fathin ini sangat memesona. Kini tawaran bernyanyi datang
dari mana-mana, bahkan bernyanyi di luar negeri pun bukan lagi menjadi suatu
khayalan baginya. Ya itulah arti memesona bagiku. #Memesonaitu mampu berkarya
dan menginspirasi orang-orang untuk menjadi lebih aktif, produktif, serta
bermanfaat.
ada banyak jalan yang bisa ditempuh untuk berkarya. Misalnya saja bagi kamu
yang suka musik, kamu bisa bernyanyi dan menginspirasi lewat lagu. Asalkan
fokus dan disiplin itu semua hanya tentang waktu untuk berada di puncak
popularitas. Contohnya saja Fathin Sidqia Lubis. Kamu pasti tahu kan siapa
gadis cantik ini? Lewat musik ia bisa berkarya dan menginspirasi anak-anak muda
seusianya. Bagi saya Fathin ini sangat memesona. Kini tawaran bernyanyi datang
dari mana-mana, bahkan bernyanyi di luar negeri pun bukan lagi menjadi suatu
khayalan baginya. Ya itulah arti memesona bagiku. #Memesonaitu mampu berkarya
dan menginspirasi orang-orang untuk menjadi lebih aktif, produktif, serta
bermanfaat.
Sekarang, saya coba lupakan masa lalu
dan fokus dengan apa yang bisa saya lakukan detik ini juga. Karena inilah waktu
yang saya miliki. Sejenak saya berpikir dengan jalan apakah saya memutuskan
untuk berkarya dan menginspirasi? Kegundahan yang melanda tanpa saya sadari
jatuh pada bidang kepenulisan. Dari sekadar curhat di blog hingga akhirnya bisa
menorehkan nama dalam sebuah buku itu rasanya memang luar biasa. Atas izin
Allah itu bisa terjadi.
dan fokus dengan apa yang bisa saya lakukan detik ini juga. Karena inilah waktu
yang saya miliki. Sejenak saya berpikir dengan jalan apakah saya memutuskan
untuk berkarya dan menginspirasi? Kegundahan yang melanda tanpa saya sadari
jatuh pada bidang kepenulisan. Dari sekadar curhat di blog hingga akhirnya bisa
menorehkan nama dalam sebuah buku itu rasanya memang luar biasa. Atas izin
Allah itu bisa terjadi.
Karir saya di bidang ini bisa
dikatakan masih seumur jagung namun kecintaan saya terhadap dunia ini seolah
sudah sejak lama saya geluti. Menulis telah memberi saya energi, untuk berbagi,
menginspirasi, serta memberi manfaat. Menulis juga yang menjadi salah satu
terapi saya ketika sedang down. Bahkan ketika sesuatu berjalan tidak sesuai
rencana.
dikatakan masih seumur jagung namun kecintaan saya terhadap dunia ini seolah
sudah sejak lama saya geluti. Menulis telah memberi saya energi, untuk berbagi,
menginspirasi, serta memberi manfaat. Menulis juga yang menjadi salah satu
terapi saya ketika sedang down. Bahkan ketika sesuatu berjalan tidak sesuai
rencana.
Sebagaimana konsep kekekalan energi
bahwa energi tidak bisa dimusnahkan, ia hanya bisa berubah bentuk menjadi
energi lainnya. Begitulah ketika energi negatif hadir dalam diri saya, saya
akan segera memindahkannya dalam bentuk tulisan. Entah di kertas yang kemudian
akan saya buang, atau di blog pribadi yang saya kunci, atau menjadi draf untuk
calon buku kelak.
bahwa energi tidak bisa dimusnahkan, ia hanya bisa berubah bentuk menjadi
energi lainnya. Begitulah ketika energi negatif hadir dalam diri saya, saya
akan segera memindahkannya dalam bentuk tulisan. Entah di kertas yang kemudian
akan saya buang, atau di blog pribadi yang saya kunci, atau menjadi draf untuk
calon buku kelak.
“Orang boleh pandai setinggi
langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari
sejarah.”
langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari
sejarah.”
-Pramoedya Ananta Toer-
Bagi saya quote dari sang maestro di
bidang kepenulisan tersebut sudah cukup untuk terus bergerak, berkreasi, hingga
menciptakan suatu karya yang bisa menginspirasi. Bagaimana dengan kamu? Dalam
hal apakah kamu ingin berkarya? Masih adakah alasan bagi kita untuk tidak
berkarya?
bidang kepenulisan tersebut sudah cukup untuk terus bergerak, berkreasi, hingga
menciptakan suatu karya yang bisa menginspirasi. Bagaimana dengan kamu? Dalam
hal apakah kamu ingin berkarya? Masih adakah alasan bagi kita untuk tidak
berkarya?
8 Comments. Leave new
Setuju mbak…semangat berkarya..salam kenal 🙂
Salam kenal juga mbak Novya 🙂 Semangat menginspirasi juga…
kalo bahasa di lingkungan saya mah "berkarya sampai mati". semangat terus berkarya mba.
terima kasih mas Giar, semangat juga menebar manfaat 🙂
sampai saya pernah mikir seandainya kita bisa meninggalkan prestasi dan prasasti, sungguh indahnya hidp ini ya mak
Aamiin.. salah satunya Insya Allah dengan jalan menulis ini ya mak..
Aku pengen berkarya di rumah, bareng anak dan komunitas. Semoga..
Aaamiin.. Strong from home yah mba kalo kata ayah Edy