![]() |
Aline dan Mba di KB/TK Adhyaksa |
Jadi dulu sejak Aline usia 2 tahun 9 bulan aku udah mulai trial, mana aja sekolahan yang masuk dengan kriteriaku. Jadi aku tuh pengen banget masukin anak ke sekolah yang islami gitu deh, soalnya apa? Anak itu kan investasi akhirat ya. Kelak doa anak, perilaku baik anak bisa mengantarkan kita ke surga. That’s the point! terus pengen banget yang ga pake konsep hukuman. Pernah baca kan sekali anak dimarahi maka jutaan sel otaknya terputus dan itu sifatnya irreversibel :((. Terus pengen banget yang membebaskan anak berekspresi selama itu tidak membahayakan dirinya. Misalnya anak lagi pengen gambar daun warna merah, lagi pengen mewarnai blentang blentong. Bagi aku itu hal yang wajar. Anak kecil ga ngerti konsep baik buruk, bagus jelek, yang mereka tau enak & ga enak. Oleh karena itu selama ga membahayakan dirinya dan dalam prinsip beretika dengan baik biarkanlah. Pujilah anak setelah melakukan usahanya. Toh mereka tidak pernah menuntut kita untuk menjadi perfect sebagai mana orang-orang yang sudah terlebih dahulu sukses di usia kita. Mereka menerima kita apa adanya. Jadi curcol..
Sekolah pertama yang kami sambangi saat itu adalah KB/TK Adhyaksa lebak bulus. Ini sekolah bersifat konvensional, gurunya rata-rata sudah senior. Kelebihannya untuk KB, anak hanya masuk 3x seminggu dari jam 08.30-10.30. Woow ini dari segi waktu enak banget. Sistem pengajarannya ya gitu deh, sebagian masih berorientasi pada nilai, pada bagus atau jelek. Gurunya ada yang baik, ada yang tegas. Dari segi mainan yah jenis mainan tempo dulu sih berbahan besi yang udah karatan dan dicat ulang.
Sekolah kedua yaitu KB/TK Al-Azkar. KB di sekolah ini mulai tahun ini menggunakan metode bilingual. Masuknya sekitar jam 08.00 kalo ga salah. Dan masuk setiap hari senin-jumat. Hiks sayang banget dari segi waktu padahal aku suka sekolah ini. Ini sekolah berbasis Islam (ini bukan rasis lho) tapi karena aku emang ingin menjadikan anakku bagus agamanya. Pas baru masuk aja yang disetel musik-musik Islami. Sukaaaakkk deh, mana ada kolam renangnya juga. Dari segi mainan jenis mainan campuran ada yang jaman dulu berbahan besi dan jaman sekarang berbahan plastik (kayanya ya, ntah apa namanya). Kalo dari guru belum tau sih, dulu pas dateng Aline ini maunya main perosotan aja. Jadinya aku ngomong sama PR-nya aja. Bagus sih konsep mereka menurutku. Membebaskan anak berkspresi, memberikan pujian, tidak ada benar salah dalam mewarnai. Itu sih kata PRnya tapi belom denger langsung dari para pengajarnya.
Ada beberapa sekolah lagi yang belum aku sambangi seperti Azhari Islamic School. Kalo dari luar penampakan sekolah ini kaku banget. Mungkin karena digabung mulai dari KB hingga SMA. Tapi untuk sekelas anak KB penampakannya terlalu horor, paduan warna hitam dan krem serta bentuk bangunan yang sekolah banget jadi ga sreg juga sihh.. Haduuh repot banget yaaa.. Hahaa.. Sebenernya sih aku pengen banget nyekolahin anakku di TK Khalifah, soalnya konsepnya bagus banget yaitu tauhid dan enterpreneurship. Sama satu lagi sekolah alam. Tapiiiiii keduanya jauuuuuh banget, kasian bocahnya cape di jalan.
Akhirnya dengan berbagai pertimbangan tadi pilihan kami jatuh di KB/TK Adhyaksa. Karena ya jadwalnya itu yang cuma 3x seminggu dan masuk jam 08.30 serta lokasi yang tidak terlalu jauh dari rumah. Semoga anakku terus happy bermain di sana dan banyak nilai kebaikan yang dapat diterapkan.
Updated…
Tiba-tiba kangen masa-masa anakku yang masih seusia PAUD, huhuu… Waktu terus bergilir. Sekarang saya update ya informasi di atas. Saat ini tengah pandemi. Berharap segera berakhir corona virus ini.
By the way, apa sih yang ingin aku update? Begini dulu anakku di sana hanya 1 semester. Kami tidak melanjutkan ke Smt2 karena menurut kami huhu (so sorry to say) tidak sesuai dengan yang kami harapkan.
Pernah suatu ketika anakku ingin mewarnai bunga dengan warna hitam, namun dikoreksi oleh guru paudnya. Anakku terlihat tidak nyaman dan kemudian jadi ragu-ragu untuk mewarnai lagi. Huhu
Pernah juga anakku saat itu sedang bersamaku ingin menggambar. Namun ketika ibu gurunya mendekati kami, anakku langsung terdiam. Akhirnya terjadilah drama saling tarik menarik tangan. Huhu anakku bertahan untuk tidak menggambar dan bu guru tersebut berusaha menarik tangan anakku untuk mengajarinya menggambar.
Hhh, rasanya sudah cukup. Selanjutnya anakku bermain di rumah bersamaku sampai kemudian TK di salah satu Sekolah Alam di Jakarta Selatan.
Notes: Namun itu dulu, 3 tahun lalu. Semoga kondisi sekarang sudah berubah lebih baik lagi.
Ya Allah berikan kami rizqi yang cukup untuk memberikan pendidikan terbaik bagi anak kami. Aamiiin..