Insecure! Suatu perasaan tidak aman dalam diri lantaran adanya titik lemah yang berusaha ditutupi dengan segala cara. Sikap insecure merupakan tanda bahwa seseorang tersebut belum ikhlas dan denial terhadap kekurangan yang ada. Padahal namanya manusia pasti ada kekurangan dan kelemahannya, yekan?
That’s why orang yang insecure berusaha menutupi kekurangannya dengan sesuatu yang dianggap hebat agar orang lain pun menilai hebat. Manusia memang pandai menyembunyikan perasaan tapi respon tubuh nggak bisa bohong untuk mengekspresikan apa yang dirasakan.
Sikap sombong atau angkuh, menarik diri dari sosial, hingga self-defending yang keras menjadi indikasi adanya bibit insecure dalam dirinya.
Sebetulnya orang insecure sadar gak sih kalau mereka insecure? Kembali lagi yang tahu hanyalah Tuhan dan hatinya. Bisa jadi tahu bisa jadi menolak, tapi yang jelas si insecure paham kalau dia punya kekurangan dan sulit menerima kekurangan itu.
Sering kan kita berespon, “biasa aja dong!” Nah bagi si pribadi insecure ini, dia pun merasa itu sudah biasa saja. Standar “biasa saja” menurut orang yang insecure dan tidak jelas berbeda.
Misalnya begini, buat aku orang bermake-up dan tidak itu adalah pilihan. Andaikata seseorang prefer tanpa make up atau sekadar yang minimalislah, kita nggak pernah tahu kan apa alasan dibaliknya. Bisa saja dia alergi atau mungkin saja suaminya lebih suka yang natural, yang penting adalah merawat tubuh sebagai bentuk menjaga amanah dari Tuhan. Nah bagi si insecure, nggak bisa tuh beda pendapat. Baginya, nggak make-upan itu salah! Lihat nih, jelek kalau nggak make-up! ===> Contoh!
Apa sih yang menyebabkan seseorang merasa insecure? Banyak! Intinya adalah sesuatu yang dianggap sebagai kekurangan, kelemahan, hingga kekosongan dalam dirinya yang menimbulkan rasa inferior yang begitu kuat.
Penyebab munculnya rasa insecure
Menurut psychologytoday.com ada 3 penyebab utama rasa insecure, yaitu:
1. Kegagalan atau Penolakan yang baru-baru saja terjadi
Peristiwa yang seseorang alami akhir-akhir ini sangat bisa memengaruhi suasana hati dan perasaan tentang dirinya sendiri. Sebuah penelitian tentang kebahagian menyebutkan hampir 40% kebahagiaan kita saat ini dipengaruhi oleh peristiwa kehidupan yang terjadi pada diri kita belakangan ini. Kegagalan dan penolakan dapat menjadi double whammy (simplenya; dua hal tak menyenangkan yang terjadi ada satu kesempatan) pada kepercayaan diri seseorang sehingga munculah rasa insecure. Dalam bukunya, Emotional First Aid: Healing Rejection, Guilt, Failure, dan Everyday Hurts, blogger Today, Guy Winch menyatakan bahwa penolakan pasti membuat kita melihat diri kita sendiri dan orang lain secara lebih negatif, setidaknya untuk sementara waktu.
2. Kurangnya kepercayaan diri karena kecemasan sosial
Seorang insecure biasanya mengalami kurang kepercayaan diri dalam situasi sosial, seperti: pesta, pertemuan keluarga, reuni, dan semacamnya. Rasa takut akan dievalusi (baca: ditanya) hal yang menurutnya nggak perlu dibahas dapat membuat seorang insecure menarik diri dari lingkungan seperti itu.
Mungkin kamu suka baca ini : Hati-hati dengan pertanyaan.
Rasa insecure tidak secara tiba-tiba terjadi. Kalau poin pertama tadi karena hal yang baru-baru saja terjadi, tapi pada poin 2 ini bisa jadi merupakan karena emosi masa lalu yang tertahan atau terpendam.
Dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang otoriter, keras, penuh disiplin, serta tak punya kuasa untuk berpendapat yang akhirnya membentuk seseorang menjadi insecure.
Orang yang insecure kerap bersembunyi dengan sikap menghakimi which is menurutnya sih pendapatnya yang benar. Padahal ketika A benar belum tentu B salah.
3. Rasa tidak aman yang didorong oleh perfeksionisme
Beberapa dari kita mungkin menetapkan standar yang tinggi untuk semua yang kita lakukan. Ada yang ingin nilai yang tinggi, pekerjaan yang terbaik, sosok yang sempurna, rumah dengan dekorasi paling indah, anak-anak yang penurut dan sopan, atau pasangan yang ideal. Sayangnya, hidup tidak selalu menjadi seperti yang kita inginkan, bahkan meski kita bekerja ekstra keras.
Beberapa hal sangat bisa terjadi di luar kendali kita, misal: atasan yang kritis (baca: galak), pekerjaan yang tidak sesuai, ditipu klien, rumah berantakan, memiliki gen yang sulit kurus, dan lainnya. Jika terus menerus kecewa dan menyalahkan diri sendiri karena menjadi sesuatu yang kurang sempurna, inilah yang menyebabkan seseorang merasa insecure.
Cobalah untuk sedikit lebih rileks dan menurunkan standar ekspektasi dalam kehidupan. Tidak semua hal bisa berjalan sempurna sesuai keinginan kita bukan?
Bisa jadi kamu juga suka baca ini : Give More, Expect Less
Tips Hadapi Si Insecure
Lalu sekarang bagaimana sikap kita menghadapi orang yang insecure tersebut?
1. Jangan Baper
Poin pertama yang perlu kita pahami adalah jangan tersulut atau terpengaruh karena ini bukan tentang kita tapi tentang dia dan perasaannya. Sikap insecure sebenarnya merupakan sebuah upaya untuk menambal lubang di dalam dirinya. Adapun upaya yang dilakukannya adalah untuk menutupi rasa kecewa, sakit hati, rendah diri, supaya ia terlihat lebih baik.
Woles aja ya gaes, selama kita merasa nggak ada masalah dengannya artinya itu memang bukan masalah kita tapi itu masalah dia dengan dirinya sendiri.
Misal; dalam sebuah status seorang insecure menyebut, “sekolah tinggi-tinggi kok jadi pembant*”. (Catatan: Sekadar contoh ya tanpa merendahkan profesi tersebut).
Yeap! Kadang orang insecure senang berkomentar apapun yang tak sesuai dengan standar yang ia pakai. Orang semacam ini memiliki kepercayaan bahwa standar yang ia gunakan adalah yang paling benar, di luar itu (((salaaaaah))).
Kalau aku selama si insecure tidak menunjuk atau menyebut nama aku secara langsung, artinya itu bukan buatku. Itu masalah dia dengan dirinya yang mungkin lelah ketika di rumah masih harus berjibaku dengan setrikaan.
Nah beda hal kalau sudah menyebut nama secara frontal, nggak pakai inisial-inisialan lagi, artinya dia memang merasa kita adalah masalahnya. Kalau kita merasa nggak ada masalah, ya cuekin ajalah ya.
Okesip ya intinya jangan baper, jangan terima bola panasnya. Abaikan aja, biarkan masalah tersebut tetap berada di pemilik masalahnya.
2. Jaga jarak
Semakin sering berinteraksi besar kemungkinan semakin sering berkomunikasi. Ini sama sekali bukan mengajak putusnya silaturahim ya. Ukhuwah sih harus tetep jalan hanya saja tujuan jaga jarak ini untuk menghindari friksi.
Ketika kita bicara 2 kalimat, si insecure bisa bicara 2-3x lebih banyak dari kita. Sifatnya self-defending, tidak mau disalahkan, dan pendapatnya adalah yang paling benar.
Confidence is silent, insecurities are loud.
Orang yang insecure itu sebetulnya tidak PD tapi di PD-PD-in makanya “berisik” seolah butuh pengakuan bahwa dia PD. Maka cara terbaik adalah jaga jarak dalam berkomunikasi. Kita tidak bisa memaksa si insecure untuk tidak insecure karena ia pasti menolak. Berikan saja “panggung” karena itu yang ia butuhkan. Lama-kelamaan orang ada lelahnya kok, yah semoga ketika lelah jadi memahami apa yang dialami.
Intinya kita tidak perlu menanggapi yang tidak perlu atau masalah tidak akan selesai bahkan makin panas.
3. Positive Thinking
Simple tapi susah. Ketika kita meminta seorang insecure untuk mencoba berpikir positif artinya kita juga harus mencoba berpikir positif terhadap orang yang insecure. Bisa jadi dia sedang terpuruk karena kondisi ekonominya, atau mengalami gangguan kesehatan, atau ada masalah yang ia sendiri sulit mengungkapkannya. Ya gimana ya, sebetulnya kasihan tapi ya itu kita nggak bisa memaksa, karena sikap insecure ini hanya bisa hilang ketika dia sudah berdamai dengan dirinya.
Kalau kita bisa berpikir positif terhadapnya kita jadi bisa memaklumi dan memudahkan jalan hidup kita sendiri untuk lebih woles gaesss…
Kita nggak harus menjadi sama tapi marilah bersama #ahseeek 😁😁
15 Comments. Leave new
Betul ya? percaya diri itu bikin tenang. Dan resah, tidak pede lah yang bikin dia "ngeracau". Thanks ya tema tulisannya asik banget
Setelah baca ini kok jadi kasian ya dengan si insecure itu.. Ada sih mbak kmaren yang bikin aku baperan gitu. Jadinya kayak dinyinyiriiin terus kalau pas sama dia itu. Tapi kalau diamat amati memang sebenarnya untuk menutupi sesuatu yg dia anggap kekurangan, aib atau tidak pd
Yap mba, kalo kita paham setiap orang punya kekurangan, nggak akan ada tuh ya merendahkan yg lain.
Setuju dan benar. Orang yang mempunyai Karakter insecure itu karena masa lalu nya yang masih belum bisa diterima. Jadi sikap kita harusnya jangan baper dan klo kita sendiri baperan lebih baik menghidar aja 🙂
Jadi sepandai-pandainya orang yang berkarakter insecure menutupi perasaannya, masih bisa kita lihat ya…
Memang seharusnya bisa berdamai dengan dirinya sendiri.
Begitulah teh, karena teko berisi kopi ketika tumpah yah mengeluarkan kopi.
Setuju mbak, orang yang insecure memiliki kepercayaan diri rendah, sehingga menutupinya dengan sifat sombong maupun angkuh
Akumah kalo udha tau ada si insecure mendingan tutup mata telinga. Ape lo kata dah, egp. Gitu hahaha.. idup cuma sekali, kalo kebanyakan dengerin yang negatip rugi banget, ya nggak mba? Piss dah!
EGP yes!!!
Jadi lebih paham dan hati2 bgmn menghadapi orang yang insecure mb. Thanks ya infonya bermnfaat.
Hati2 ya mba jangan sampai ikut hanyut dalam "permainannya".
Masih belum paham pengertian insecure. Orang yang insecure seperti apa mba?
Thanks for sharing, sukses terus..
Memang kadang kurang nyaman kalau kita harus sering-sering berhubungan sama orang-orang yang insecure, apalagi untuk urusan yang tidak bisa dihindari seperti pekerjaan. BTW tips nya sangat baik dan perlu dipraktekkan… terima kasih ya kak…
Jadi ngerti sekarang apa yang dimaksud… Thanks ya kak, postingannya sangat bermanfaat sekali…